Part 30: Telepon

917 206 102
                                    

Media: Hard For Me — Doyoung NCT (OST. Rich Man)

×××

Membayangkan Alea yang jadi pendiam tak pernah sekalipun terlintas di benak Jihoon. Pernah deh, sekali, dulu waktu Alea dibully teman-temannya. Tapi itu waktu SD dan hanya dua hari. Setelah Papa mengajaknya ke taman bermain, Alea kembali seperti semula.

Tapi kali ini berbeda.

Tidak ada —atau setidaknya, belum ada— cara untuk mengembalikan Alea seperti semula.

Pertemuannya dengan Wooyoung, Jihoon yakini itu bukan pertemuan yang membahagiakan. Percakapan yang terjadi pasti berdarah, sampai-sampai Wooyoung harus menangis hingga matanya sembab dan Alea makin murung serta makin sering melamun bahkan sampai keesokan harinya.

Gadis itu masih belum membuka suaranya. Baik Papa, Hyunjae, Jihoon dan Mark, sama-sama tak berniat mengungkit apapun. Dibiarkannya gadis itu melakukan hal yang ia inginkan.

Terlepas dari itu semua, Papa, Hyunjae, Jihoon dan Mark sedikit senang karena setelah Wooyoung pergi dari ruangan itu, Alea mau makan tanpa dibujuk lagi. Meskipun dengan mulut yang terkunci dan mata yang sayu.

"Sha" Panggil Jihoon.

Alea menoleh tanpa menjawab.

"Mau jalan-jalan keluar kamar nggak? Biar nggak sumpek di kamar mulu"

Dengan matanya yang sayu, Alea menatap Jihoon datar. Gadis itu diam. Sampai akhirnya mengangguk dan membuat senyum Jihoon mengembang tinggi. Tanpa basa-basi lagi, Jihoon mengambil kursi roda dan memindahkan Alea untuk duduk disana.

"Let's go!" Kata Jihoon semangat. Keduanya lalu keluar dari kamar dengan Jihoon mendorong kursi roda.

"Hoon"

Jihoon mengangkat alisnya dan mengerjap cepat. Barusan ini Alea memanggilnya? "Iya" Balas Jihoon.

"Makasih ya"

Jihoon mengernyit. "Makasih karena?"

"Udah bawa Wooyoung masuk ke kamar gue" Kata Alea. Gadis itu menarik nafas dalam. "Gue tau itu pasti kerjaan lo sama Mark"

"Lo nggak suka ya?"

Alea tersenyum getir. "Lebih dari suka malah. Makanya gue berterima kasih" 'Setidaknya gue masih bisa pisah baik-baik karena itu' Lanjut Alea dalam hati.

Jihoon membelokkan kursi roda sambil tersenyum senang. "Sama-sama" Kata Jihoon.

"By the way, lo masih mau ke Bandung nggak, Hoon?"

"Masih. Kenapa emang?"

Alea menarik nafas sebentar. "Abis gue pulang ke rumah, ayo ke Bandung. Gue pengen ninggalin Jakarta bentar"

Senyum Jihoon mengembang tinggi, meskipun ia paham sekali makna yang tersirat dari kalimat itu. Alea ingin pergi menyingkir dari kenyataan.

"Yuk! Nanti gue kabarin Mark juga. Pokoknya nanti pas di Bandung kita harus makan banyak. Gue udah ada list makanan yang mau gue coba tau, Sha"

Alea terkekeh pelan. "Iya-iyaa, nanti kita coba semuanya"

Tapi kekehan itu tidak berlangsung lama. Bahkan berhenti dengan sekejap bersamaan dengan pintu ruangan Dokter Kandungan di depan keduanya terbuka, menampilkan Aurel yang sedang keluar dari sana.

Aurel tersenyum sinis melihat Alea dan Jihoon yang tak jauh darinya. "Alea?"

Jihoon langsung menegakkan badannya saat melihat Aurel mendekat.

Our Way: Jung WooyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang