Part 41: That Night

1K 173 82
                                    

Media: Sunjae - I'm Missing You (OST. True Beauty)

×××

Wooyoung berjalan cepat dengan nafasnya yang tergesa. Sepatu hitamnya yang mengkilat menciptakan bunyi detakan ringan antara sol sepatu dan lantai gedung. Langkahnya makin cepat saat pintu besar sudah ada di dekatnya. Cepat-cepat ia memberikan undangan VIPnya pada petugas yang berjaga.

Hembusan nafasnya ganti gusar saat sudah memasuki ruangan. Prosesi resepsi pernikahan Yohan dan Doyeon baru saja dimulai, tapi ia tak menemukan meja tempat tempat teman-temannya duduk karena tamu undangan yang sangat banyak.

Sejenak ia menoleh ke kanan kiri, ia melihat Hyunsuk, Mark dan Changbin melambai heboh padanya. Wooyoung tersenyum lega dan segera menyusul.

"Bagi parfum please" Kata Wooyoung saat baru sampai di meja bertuliskan namanya disamping Hyunsuk dan Changbin.

"Ngada-ngada lu ngapain nyari parfum?" Hyunsuk berseru tertahan.

"Gue tadi ngelewatin kandang ayam"

"HAH?" Hyunsuk, Changbin, Mark, bahkan Taca yang mendengarnya berseru.

Wooyoung berdecak malas. "Parfum dulu sini, ada nggak?"

Mark mengulurkan parfum dari dalam sakunya dan langsung disambar Wooyoung. Laki-laki itu menghembuskan nafas lega saat parfum Mark menyelimuti tubuhnya. Setelah pemberkatan tadi Wooyoung pergi mengurus salah satu kasusnya terlebih dahulu sebelum kemari, banyak yang ia lewati, termasuk kandang ayam yang memiliki bau tidak begitu sedap itu.

Wooyoung baru saja akan kembali menghembuskan nafas leganya jika saja matanya tak beradu tatap dengan perempuan yang duduk tak jauh di seberangnya. Di meja yang sama.

Diam-diam Wooyoung merutuk, kenapa juga Yohan mengatur seat mereka seperti ini. Ya paham, meja panjang tempat Wooyoung duduk ini meja khusus teman-teman dekat. Tapi kan... ah sudahlah. Menyumpahi Yohan juga tak memberi efek apapun. Wooyoung hanya berdoa hatinya dikuatkan karena harus melihat potret Alea dan Yunho tepat di depan matanya sendiri seperti ini.

"Mark, thanks" Wooyoung memberikan parfumnya. Ia lalu menoleh pada Hyunsuk. "Mark tumben nggak duduk deket Alea?"

Hyunsuk mengedikkan bahunya. "Kayanya lagi berantem atau gimana gue nggak tau, dari tadi juga nggak ngomong apa-apa. Yunho ngomong aja Mark hampir nggak nyautin. Waktu Alea nyamper ke Ocean juga nggak ngomong tuh mereka"

"Ocean Club?" Wooyoung sedikit berseru. "Ngapain dia kesana?"

"Hah?" Hyunsuk kebingungan. "Ya bawa lo pulang lah, yang bawa elu balik kan gue sama Alea, nyet. Emang nyokap lo nggak ngomong apa?"

Wooyoung menggeleng polos. "Enggak, gue juga nggak nanya. Kirain lu pada yang bawa gue pulang"

Hyunsuk ingin sekali mengumpat. Tapi mengingat Wooyoung sudah teler waktu itu, ia jadi maklum. Mau bumi gempa juga Wooyoung tak akan tahu.

"Lo manggil dia mulu, nangis nggak mau pulang, yaudah gue minta dia dateng. Terus ya gitu, dia dateng dan kita bawa elo pulang" Jelas Hyunsuk.

Wooyoung menunduk dan merutuk di tempat. Malu sekali. Pasti wajahnya tak tertolong saat itu. "Gue nggak aneh-aneh kan?"

Hyunsuk menatap Wooyoung tanpa ekspresi. Menimbang cepat, sejauh apa yang harus ia ceritakan.

Setelah pertimbangan cepat itu, Hyunsuk akhirnya memutuskan menceritakan segalanya. Mulai Wooyoung pulang, Alea yang menangis di kamarnya, Alea yang mengobrol dan menangis dengan Mama Wooyoung, Hyunsuk menceritakan semua. Karena ia juga mendengarnya dari luar.

Our Way: Jung WooyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang