Part 42: Fix It To Break It

1.1K 182 75
                                    

Media: Clinton Kane — Fix It To Break It

×××

"Kesimpulan yang dapat saya tarik dari semuanya adalah iF Holdings terlalu mengendurkan pengawasannya pada bagian pajak dan perekrutan pekerja. Sehingga saran saya dan tim kepada iF Holdings kedepannya untuk dapat mengetatkan pengawasan dibagian yang sama, sehingga baik masalah yang sama atau masalah lain tidak lagi terulang dan bermunculan. Terima kasih"

Tepuk tangan meriah mengisi langit-langit ruang rapat tepat setelah Seungmin menyampaikan kesimpulannya.

Seungmin bersama dengan dua orang dari perusahaannya tersenyum bangga dan membungkuk beberapa kali pada clientnya.

"Terima kasih bantuan dan kerja samanya, Seungmin. Saya mewakili iF Holdings, mengucapkan banyak terima kasih" Ujar Anthony Farras, Papa dari Artajuna dan Arshavina yang kebetulan mengikuti rapat sore itu bersama dua anaknya.

Kedua belah pihak bersalaman dan saling mengucapkan terima kasih setelah rapat sore itu selesai. Rapat berakhirnya masalah yang dimiliki iF Holdings.

"Wooyoung kenapa nggak ikut kesini, Seungmin?" Tanya Hyunjae.

"Ah, Pak Wooyoung ada pertemuan dengan Calon Presiden yang akan maju tahun depan jadi tidak bisa menghadiri rapat disini. Beliau menitip pesan katanya terima kasih telah mempercayakan kami sebagai Konsultan Bisnis iF Holdings"

Hyunjae dan Papa kompak membulatkan mata dan mengerjap-ngerjap. "Calon Presiden?" Tanya Papa.

Seungmin tersenyum kemudian mengangguk. "Kami dipercayai salah satu Partai Politik untuk ikut berlaga dalam pemilihan Presiden yang akan datang. Pak Wooyoung sendiri yang akan memimpin Tim Konsultan"

Hyunjae makin tak bisa menutupi kekagumannya. Ia dengan mulut yang terbuka lebar menoleh pada Papanya. "Ini bener Wooyoung yang doyan cengengesan itu kan, Pa? Wooyoung yang ketawanya sampe RT sebelah itu?"

Papa terkekeh dan mengangguk menepuk bahu putranya. Hyunjae ganti menoleh ke belakang melihat adiknya.

"Sha, denger tadi? Nyesel nggak lo ninggalin Wooyoung?"

"BACOT!"

Papa melotot. "Adek bahasanya"

"Kakak sih" Alea bersungut-sungut, beda dengan Hyunjae yang menertawai adiknya.

Seungmin berpamitan tak lama setelah itu. Papa yang akan pulang juga ikut mengantar Seungmin dan dua anggota timnya ke lobby. Sedangkan Alea dan Hyunjae kembali ke ruangan masing-masing untuk bersiap pulang.

"Kak pulang kapan?"

Hyunjae yang awalnya membaca layar laptopnya beralih melihat pintu ruangannya, melihat kepala adiknya yang menyembul dibalik pintu.

"Nanti," Hyunjae melihat arlojinya. "Jam setengah enam balik. Lo mau pulang? Bawa mobil kan?"

"Iya" Kata Alea. "Yaudah deh, pulang dulu ya"

"Papa udah pulang?" Tanya Hyunjae.

Alea mengangguk. "Udah barusan sama Mas Agus"

"Oh iya, Sha, jangan lupa ke Butik Tante Diana sama Yunho juga, fitting baju buat nikahan gue!"

"Iyaaa nanti gue bilangin dia, weekend ini mau kesana sekalian ngambil baju gue buat dua minggu lagi" Kata Alea lalu menutup pintu ruangan Kakaknya.

"Apa gue samper ke kantornya ya?" Gumam Alea.

Ia lalu membuka ponselnya dan mengirimi Yunho, mengabari akan menyusul ke kantor Yunho.

Lima menit tak kunjung mendapat balasan, Alea beralih menelfon, yang sayangnya mendapat respon yang sama. Alea jadi mengernyit, tumben sekali batinnya.

Our Way: Jung WooyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang