Part 07: Sorry

960 228 103
                                    

Awal semester 4 perkuliahan

Alea tidak menyangka menjabat sebagai Ketua Himpunan jurusan akan sangat menyita waktunya.

Ia tak memiliki banyak waktu istirahat. Banyak yang harus Alea urus mulai dari persiapan rekrutmen anggota barunya, prosesi pelantikan, rapat kerja dan memulai program kerja Himpunan.

Waktu untuk dirinya sendiri tak banyak. Apalagi waktunya bersama Wooyoung.

Wooyoung?

Waktunya mulai mengendur karena sudah tidak memiliki jadwal perlombaan. Hanya jadwal latihan, sparing, kuliah dan nongkrong karena kita sama-sama tau Wooyoung memiliki jiwa sosial yang tinggi dan tidak betah untuk berdiam diri terlalu lama.

Maka dari itu ketika Alea memiliki waktu luang malam ini, ia langsung memanggil Wooyoung untuk ke Apartmentnya. Gadis itu ingin melepas lelah dan sedang membutuhkan Wooyoung untuk menghiburnya seperti biasanya.

"TADAAAA!!" Wooyoung berseru sambil mengangkat plastik hitam di tangannya. Dan di tangannya yang lain memegang plastik bening berisi dua Thai Tea Matcha dan kunci mobilnya.

Alea tersenyum sumringah. "Itu apa isinya?" Tanyanya sambil menghampiri Wooyoung yang sekarang sedang mengambil dua piring di dapur.

"Tadi aku beli Nasi Goreng favorit kita" Ucap Wooyoung lalu mengambil dua sendok. "Udah lama nggak makan itu soalnya"

Alea setia mengikuti Wooyoung yang bergerak mengambil peralatan makan hingga duduk di meja makan seperti anak anjing yang mengikuti pemiliknya.

Laki-laki itu membuka bungkus nasi goreng yang ia letakkan di atas piring lalu memberikannya pada Alea.

"Nasi Goreng sama Thai Tea" Gadis itu meneliti dua makanan di depannya lalu melihat Wooyoung. "kamu mau bikin aku gendut ya?" Tanya Alea penuh selidik.

"Iya" Wooyoung nyengir lebar. "Biar kamu makan yang banyak. Kamu kurusan tau"

Alea langsung membuka kamera ponselnya dan mengaca. Membolak-balik wajahnya. "Apa iya? Kurus banget ya?" Tanyanya panik sambil melihat layar handphonenya. Wooyoung mendekat, menaruh dagunya di bahu Alea, ikut masuk ke dalam layar ponsel lalu tersenyum lebar dan menekan tombol foto di kamera ponsel gadisnya.

Wooyoung tertawa renyah melihat Alea sudah melihatnya tak terima karena hanya wajah Wooyoung yang terlihat baik sedangkan wajahnya melongo belum dikondisikan.

"Makan, sayangku, makan. Aaaaa...." Kata Wooyoung sambil membuka mulutnya lebar-lebar dan menyuapkan satu sendok nasi goreng pada Alea yang diterima gadis itu setengah hati, membuat tawa Wooyoung makin nyaring.

"Kamu tuh kegiatannya lagi banyak makannya juga harus banyak juga" Kata Wooyoung, lalu menyuap makanannya.

"Iya juga sih" Ujar Alea. Bahunya melemas. "Dua minggu lagi aku mulai interview buat rekrutmen anggota baru"

Wooyoung tersenyum dan mengelus kepala Alea lembut. "Semangat dong kakak Ketua Himpunan. Masa lesu, nanti anggotanya juga lesu"

Alea balas tersenyum senang dan mengangguk. "Pasti" Kata Alea. "Kamu di Basket lagi sibuk ap-"

Drrrtt drrtt

Kalimat gadis itu terputus saat mendengar dering ponsel Wooyoung menginterupsi.

Handphone warna hitam yang Wooyoung letakkan di meja itu menampilkan satu nama sedang melakukan panggilan.


Aurel is Calling...


Alea yang melihat layar ponsel itu tersenyum pahit. Ia lalu menoleh.

"Kalo aku bilang jangan diangkat gimana?"

Our Way: Jung WooyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang