Part 01: 2nd

2.2K 319 22
                                    

"Oke segitu aja. Makasih udah dateng ke rapat kali ini, jangan lupa jaga kesehatan karena minggu depan udah eksekusi salah satu Program Kerja besar kita. Sampai jumpa di rapat selanjutnya, selamat malam"

"MALAAAMM"

Para anggota Himpunan langsung beranjak dari duduknya sesaat setelah sang Ketua Himpunan menutup rapat. Banyak diantara mengobrol dengan kawannya masing-masing, tertawa nyaring atau mengeluh tentang tugas kuliah dan diskusi program kerja Himpunan mereka kedepannya.

Diantara banyak orang anggota, tiga orang keluar lebih dahulu dari kerumunan tersebut. Satu diantara tiga orang itu diam-diam menyisir keadaan kampusnya malam ini.

Pukul 7 malam, area Fakultas masih ramai. Banyak anggota Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), anggota Himpunan dari berbagai jurusan atau mahasiswa yang mengisi setiap sudut kampus seakan tak lelah setelah mengikuti kegiatan belajar dari pagi hari.

Mereka masih asik bergelut dengan kegiatan tambahan yang mereka ikuti, terbukti dengan suara tawa yang samar atau jelas terdengar. Walaupun ada beberapa pula yang berdebat dan mengeluh. Suara-suara itu masih tertangkap jelas.

"Le jadi dijemput laki lo?"

Alea yang diberi pertanyaan langsung menoleh, berhenti mengamati dan kembali fokus pada dua temannya yang ia dapatkan sejak ospek berlangsung, Rafi dan Abel.

Alea mengangguk memberi jawaban pada pertanyaan Rafi. "Iya, katanya lagi otw"

"Mau kita temenin nunggu di pos satpam nggak?" Abel menawari.

Alea tersenyum sumringah. "Mau dong"

"Najis sok manis bener" Rafi mencibir.

Dua perempuan itu terkekeh lalu berjalan beringan menuju pos satpam. Tiga orang itu terlibat obrolan seru tentang banyak hal, gossip sekalipun, despite Rafi adalah lelaki. Karena Rafi adalah tipe lelaki yang lebih nyaman berteman dengan perempuan.

Ada beberapa hal yang membuat mereka sangat akrab, seperi selera humor yang sama serta cara berpikir yang sama sehingga memudahkan ketiganya untuk bertukar pikiran.

Bertukar pikiran dalam hal ini adalah diskusi ya ayo, gossip ya ayo.

Sisi lainnya adalah, ketiganya sama-sama suka makan, tak jarang juga melakukan hunting makanan yang ingin mereka coba.

Singkatnya mereka saling menemukan teman sefrekuensi.

Satu fakta yang menjadi awal ketiganya dekat. Fakta itu adalah, Abel ternyata pacar dari seorang Daniel Laskar, Ketua Basket paling tengil sedunia. Itulah yang awalnya membuat Alea dan Abel dekat, kemudian disusul Rafi yang pada saat ospek hanya sendiri dan berakhir bergabung dengan keduanya.

"Eh itu laki lo bukan?" Tanya Rafi sambil menunjuk satu mobil hitam yang sedang mendekat ke trotoar disamping pos satpam.

Alea tersenyum senang. Benar, itu Wooyoung.

"Paper Bag lo Le, awas ketinggalan" Ucap Abel mengingatkan. Alea mengangguk dan sedikit mengangkat paper bag besar yang ia bawa menunjukkan ia tak melupakannya.

"Gue duluan" Pamit Alea. Ia lalu berlari kecil menyusul mobil Wooyoung yang sudah terparkir disamping trotoar.

"Have fun Le!" Seru Rafi dan Abel bersamaan yang dibalas lambaian tangan Alea.

Our Way: Jung WooyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang