Part 16: Donor Darah

1.1K 229 74
                                    

Media: Stray Kids — Mixtape: On Track

×××

"Le lo masih beli lontong apa udah di jalan?"

"Udah jalan, ini baru ngelewatin Masjid Kampus. Kenapa, Fi?"

"Pas banget! Mampir Indomaret point sekalian dong. Anak-anak pada mau nitip jajan"

"Nitip apa"

"Onigiri tuna mayo 3, greenfields coklat 2, Coca-Cola 2, sari roti sandwich yang coklat 4. Sama Ben katanya nitip beliin jajanan apa aja, kalo Kak Ale suka berarti gue suka. Najis cringe banget anak lo"

Alea tertawa mendengar umpatan Yoonbin diujung telepon disusul perdebatan kecil dengan Rafi.

"Bayarnya pake kartu gue aja Le yang kemaren gue titipin di dompet lo. Pin nya 125687" Kata Rafi setelah berdebat dengan Yoonbin.

"Gila! nanti kalo gue kuras ATM lo gimana anjir sembarangan banget"

"Lo yang gila, mana ada maling ngomong. Dah, 10 menit lagi lo kudu sampe sini, nggak usah ngulur waktu buat ketemu Wooyoung, Le. Toh bakal ketemu juga. Btw dia nggak keliatan deh. Bye"

Telepon ditutup sepihak membuat helaan nafas Alea yang terdengar cukup keras.

Rafi benar. Seberapa besar usahanya untuk menghindari Wooyoung hari ini, Alea tidak akan berhasil. Berkerja dibawah program kerja yang sama mana mungkin bisa menghindar. Pada akhirnya Alea harus mengalah pada dirinya sendiri untuk menghadapi kenyataan.

Alea menepuk-nepuk bahu laki-laki yang sedang mengemudikan motor di depannya. "Gas, mampir Indomaret dulu ya anak-anak pada nitip jajan" Kata Alea.

Bagas, Wakil Ketua Himpunan, mengangguk. Motor yang ditumpangi keduanya berbelok ke mini market yang khas akan tiga warnanya.

Keduanya tak berlama-lama. Sama seperti yang Rafi katakan, 10 menit setelahnya Alea dan Bagas sampai di gedung Student Centre tempat acara donor darah dilaksanakan.

"Nih" Kata Alea sambil memberikan kantung plastik berisi pesanan pada Rafi yang langsung disambut antusias laki-laki itu.

Melihat Rafi tidak bisa diganggu kebahagiaannya, Alea beralih pada Yoonbin di dekatnya. "Ben" Panggilnya.

Yoonbin menoleh. "Iya, Kak" Balas Yoonbin.

"Gimana? Lancar nggak?"

Yoonbin mengangguk senang. "Sejauh ini lancar, lumayan rame juga padahal masih jam 9. Mungkin nanti jam 10 sampe jam 11 pas banyak-banyaknya. Live Band juga mau mulai" Jelas Yoonbin sambil menunjuk beberapa orang yang menyiapkan alat-alat untuk live band performance dari kedua jurusan.

Alea mengangguk-angguk. "Good job. Sorry baru nyusul tadi gue ada presentasi sama Bagas, terus bungkus sarapan juga. Jadi baru bisa kesini"

"Nggak apa-apa, Kak. Santai" Kata Yoonbin. "Btw kok Kak Abel nggak keliatan?"

"Galau. Putus sama Laskar" Kata Rafi menyahut santai. Laki-laki itu mengaduh sakit karena lengannya dipukul Alea membuat Yoonbin tertawa renyah.

"Yaudah sarapan aja dulu, Kak" Kata Yoonbin lalu beralih mengambil pesanannya di kantung plastik yang dibawa Rafi.

Alea memindai seluruh sudut tempat acara. Matanya diam-diam melirik kesana-kemari. Dan benar kata Rafi. Tidak ada Wooyoung dimana-mana. Tapi matanya terpaku saat melihat Mercedes-Benz A-Class hitam yang sangat ia kenal terparkir rapi di parkiran. Tapi dimana pemiliknya.

Gadis itu menggelengkan kepalanya ribut. Mengenyahkan pikiran-pikirannya yang mulai penuh akan satu nama.

'Mending gue sarapan, mikirin dia nggak bikin kenyang' Batinnya.

Our Way: Jung WooyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang