Part 45: One Fine Day

1.8K 238 138
                                    

Media: Dan + Shay (With Justin Bieber) — 10,000 Hours

×××

"Pak ini berkas-berkas yang Bapak minta" Kata Seungmin sambil meletakkan tumpukan map di meja Wooyoung.

Sementara Wooyoung yang menerima itu justru tersenyum lebar alih-alih mengeluh.

Ah, kondisi hatinya hanya sedang sangat bahagia.

Bulan demi bulan berlalu bersamaan dengan hubungannya dengan Alea yang semakin membaik. Sangat baik malah. Keduanya makin dekat dan seperti kembali seperti semula, bagaimana Wooyoung tidak bahagia? Apalagi restu dari masing-masing keluarga telah Wooyoung kantongi. Apa yang akan terjadi di depan, Wooyoung tidak ingin buru-buru. Tidak ingin memaksa Alea tentang apapun karena seperti janjinya, ia akan menunggu sampai Alea siap. Toh apa yang ada di depannya bukannya sudah jelas? Mereka akan bersama jika Tuhan merestui.

"Terima kasih, Seungmin"

"Sama-sama, Pak"

Baru Seungmin akan pergi, Wooyoung kembali memanggil hingga Seungmin berbalik.

Dan baru Wooyoung akan membuka suaranya, Seungmin lebih dulu menyahut. "Kak Alea nyata, Pak. Bapak nggak mimpi. Kak Alea benar-benar kembali"

Baik Wooyoung dan Seungmin tertawa, Sekretarisnya itu ternyata paham sekali pertanyaan Wooyoung karena memang sudah setiap hari setelah Alea kembali, Wooyoung mempertanyakan pertanyaan yang sama.

Apa Alea memang nyata?

Apa Alea memang benar kembali padanya?

Wooyoung hanya takut semua ini hanya hayalannya. Dia takut semua akan kembali seperti dulu setelah dia terbangun.

"Terima kasih sekali lagi, Seungmin"

Seungmin mengangguk lalu keluar dari ruangan Wooyoung. Meninggalkan sang pemilik ruangan tersenyum senang meskipun mejanya penuh dengan tumpukan kertas pekerjaan seakan kertas-kertas itu bukan beban yang berarti.

Wooyoung meraih satu per satu berkas yang ada di mejanya, mengerjakannya satu persatu dengan hati yang ringan. Bahkan sesekali bersenandung riang. Hal yang tidak pernah dia lakukan beberapa tahun kebelakang.

Ah, kehadiran Alea benar-benar mengubah hidupnya. Kehadiran gadis itu seperti menarik tirai yang selama ini menutup sinar matahari dari dunianya.

Laki-laki itu menoleh saat mendengar ponselnya bergetar diatas meja. Senyumnya langsung terangkat tinggi begitu saja saat melihat siapa yang menelfon.

Arshavina💞 is Calling...

"Dih cenayang, baru juga dipikirin udah neflon" Gumamnya lalu mengangkat telepon itu.

"Hallo, Mas. Kamu lagi sibuk nggak?"

Senyum Wooyoung tiba-tiba menghilang. Laki-laki itu tanpa sadar sudah mengaga kecil dengan matanya yang mengerjap-ngerjap cepat. Memastikan pendengarannya tak salah.

"Ka-kamu... barusan... manggil aku apa?"

Di tempatnya, Alea mati-matian menahan tawanya agar tidak menyembur. Puas sekali menjahili Wooyoung. Gadis itu berdeham pelan sebelum menjawab.

"Manggil apa sih? Orang aku nanya kamu sibuk apa enggak"

Wooyoung mengerutkan alisnya. "Gue yang salah denger apa ya" Gumamnya.

Alea terkikik tanpa suara mendengar itu.

"Oh aku lagi nggak terlalu sibuk kok, kenapa emangnya?" Kata Wooyoung sambil perlahan menggeser tumpukan kertas di mejanya.

Our Way: Jung WooyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang