"Le, lo tidur dulu sana. Nanti kalo udah mau pulang gue bangunin"
Alea menoleh mendapati Abel yang sudah duduk bersila di rumput disampingnya. Alea tersenyum. "Enggak, gue masih tahan kok. Nanti aja sekalian pas pulang"
Abel mengernyit. "Tapi dari kemaren lo belom tidur. Tadi malem chaos begitu, terus langsung nemenin tamu undangan yang dateng dari kampus lain, emang nggak capek apa? Nggak melayang-layang rasanya?"
Alea tertawa pelan mengingat betapa rusuhnya acara puncak pengukuhan mahasiswa jurusannya tadi malam. Banyak drama pertengkaran dan kontak fisik. Tapi tentu masih dalam koridor keamanan dan tidak berlebihan sebagaimana digambarkan orang-orang secara berlebihan. Setiap tindakan memiliki makna dan tujuan, bukan dilakukan atas dasar kekerasan atau balas dendam.
Belum lagi acara Pengukuhan Mahasiswa ini dihadiri oleh mahasiswa-mahasiswa dari kampus lain yang tergabung dalam persatuan mahasiswa jurusan mereka dalam lingkup nasional. Sebagai tuan rumah tentu harus menjamu dengan baik dan menemani. Dan Alea adalah salah satu orang yang ditugaskan untuk hal itu.
"Capek Bel pasti" Ujar Alea. Matanya lalu menyisir area kegiatan mereka. "Btw Rafi mana? Kaga ada dimana-mana perasaan" Tanya Alea.
Abel menghela nafas dan menatap jengah. "Pangeran lagi tidur. Dari selesai pengukuhan tadi subuh dia tidur sampe sekarang nggak tau bakal bangun apa enggak" Guraunya.
"Heh" Sahut Alea cepat, walau akhirnya dua-duanya tertawa mengingat Rafi adalah contoh lelaki yang tipe 'anak mama' yang manja dan gampang rewel.
Tapi tawa itu tiba-tiba diinterupsi oleh suara HT yang tiba-tiba terdengar.
"Cek. Panggilan buat semua Panitia. Sekali lagi panggilan buat semua Panitia dimohon ke barak peserta sekarang untuk penutupan acara"
Keduanya saling pandang kemudian beranjak menuju barak milik TNI yang disewa untuk dijadikan tempat berlangsungnya acara mereka.
"Yuk"
Saat dua perempuan itu sampai di barak penginapan peserta, sudah banyak panitia berkumpul sehingga acara penutupan itu tak lama langsung dimulai. Tak ada yang spesial, hanya penutupan acara dan permohonan maaf dari panitia atas kesalahpahaman yang terjadi selama acara berlangsung.
"Bel, kok gue baru kerasa pusingnya ya" Kata Alea.
Abel langsung siaga dan menatap khawatir Alea didepannya. "Mau ke anak kesehatan aja? Yuk gue anter"
Alea terkekeh dan mendorong Abel pelan. "Lebay, gue cuma ngeluh doang kok" Kata Alea dibalas cibiran Abel.
Suara langkah kaki dan riuh obrolan banyak orang mulai terdengar. Peserta dibubarkan, begitu juga panitia.
"Beres-beres sekarang yuk. Abis itu pulang. Udah kangen banget gue sama kasur" Kata Abel, Alea mengangguk.
Keduanya bersama panitia lain mulai membereskan barang-barang mereka dan barang barang-barang lain yang mereka pinjam. Membutuhkan waktu yang cukup lama hingga akhirnya barak penginapan panitia terlihat bersih kembali dengan barang-barang yang sudah diangkut masing-masing.
Satu persatu mulai meninggalkan area kegiatan termasuk Alea, Abel dan Rafi.
"Eh gue balik dulu ya, capek banget gue. Ngantuk" Keluh Rafi.
Abel langsung mendecih sinis. "Lo tiga hari tidur mulu ngantuk darimana ha?!" Serunya.
Rafi langsung mencibir dan memain-mainkan bibirnya menirukan gaya bicara Abel. "Dari Hong Kong" Sungut Rafi. "Bye bitches! I'm leaving!" Lelaki itu berseru lalu langsung masuk ke mobilnya tanpa peduli Abel yang sudah mencak-mencak tak terima membuat Alea tertawa melihat tingkah Tom and Jerry itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Way: Jung Wooyoung
Fanfiction"People who destined to meet, will meet someday" A Sequel from My Way - Baca My Way terlebih dahulu