Awal

4.4K 414 57
                                    

Sebuah mobil hitam berlalu dengan kecepatan sedang di jalanan sore yang cukup padat sepulang kegiatan les. Sang pengemudi sedang mengendalikan dirinya untuk tidak bergerak gusar, beda sekali dengan perempuan di sampingnya yang tenang-tenang saja.

Dua orang yang sedang duduk bersebelahan itu adalah tokoh utama dari cerita ini, Wooyoung dan Alea.

"Bi" Panggil Wooyoung.

Tunggu. 'Bi' yang dimaksud disini bukannya baby atau panggilan lain pada umumnya. Alea tidak se clingy itu jika kalian ingat. Jadi, 'Bi' yang dimaksud disini adalah,

"Kirby" Panggil Wooyoung lagi.

Ya, Kirby. Animasi warna pink dengan badan bulat dan mata ovalnya. Animasi favorit Wooyoung.

Alea menoleh. "Apa?"

"Kamu belom buka pengumuman SNMPTN?" Tanya Wooyoung.

Alea menggeleng. "Paling juga nggak keterima. Makanya aku ambil les SBM"

Wooyoung mengangguk menanggapi. "Sama" Ia menoleh sebentar. "Websitenya pasti masih sibuk nggak sih?" Tanyanya. Kali ini Alea mengangguk.

Sejujurnya dibalik tenangnya Alea tetap terdapat kekhawatiran luar biasa. Keduanya sudah memperingatkan diri mereka sendiri agar tidak berharap banyak karena peluang lolos SNMPTN sangat kecil dan tidak memiliki parameter yang pasti. Maka dari itu mereka mempersiapkan untuk tes tulis agar jika tidak lolos maka mereka bisa langsung mengejar materi.

Pun tidak ingin berharap tinggi, karena takut akan dibanting oleh realita suatu saat.

Beberapa saat berlalu, Wooyoung masih tak tenang. Dan saat mobil hitamnya berhenti di lampu merah, ia segera menoleh pada Alea di sampingnya.

"Buka pengumumannya sekarang aja yuk. Biar kalo kita nggak keterima, nanti sama-sama menguatkan" Katanya.

"Iya-iya"

Dua remaja itu langsung membuka ponselnya masing-masing. Mengisi entri yang diperlukan sebelum akhirnya menggulir layarnya kebawah agar terlihat hasilnya.

Keduanya sama-sama diam dengan wajah datarnya. Hingga pengemudi kendaraan dibelakang mobil hitam itu menekan klakson yang mencipatakn bunyi nyaring memekakkan telinga, baru mereka tersadar. Wooyoung dengan cepat memajukan mobil lalu memberhentikannya di pinggir jalan.

"B-bi" Tanya Wooyoung terbata.

"Hng?

Laki-laki itu menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal sambil terus melihat layar handphonenya. "Anu...kalo keterima itu...warnanya....apa?" Tanyanya.

Ditempatnya, Alea masih menunduk, sama seperti Wooyoung yang melihat layar ponselnya. "Katanya sih hijau"

"Bi" Panggil Wooyoung. "Aneh nggak sih kalo punyaku.....hijau?" Katanya, ia menahan senyumnya lalu menoleh diikuti Alea yang juga menoleh pada Wooyoung.

"Punyaku....." Alea menjeda "juga hijau" Katanya dengan senyum sumringah.

"Bentar aku mau teriak" Gadis itu berseru tertahan membuat Wooyoung pun tak tahan untuk menahan senyumnya.

"Kita bilang kampusnya bareng-bareng, oke?" Kata Wooyoung, ia lalu mulai menghitung, "Satu, dua, tiga"

"UNDIP"

"UNDIP"

Dua remaja itu terperangah sebentar sampai akhirnya tersenyum senang. Dan dengan segera Wooyoung meraih Alea dalam pelukan erat. Sangat erat.

"YONG DEMI APA?" Seru Alea. "INI KITA SEKAMPUS???" Alea berteriak tak percaya sedangkan Wooyoung sudah tertawa nyaring.

"YESS ENGGAK LDR YESS WOHOOOO" Kali ini Wooyoung yang berteriak senang.

"Seneng banget aku mau nangis" Ucap Alea sambil terus melihat layar handphonenya. "Selamat yaa"

Wooyoung mengangguk. "Selamat buat kamu juga. Selamat buat kita" Ucapnya tulus. Ia lalu mengurai pelukannya.

"Akhirnya aku nggak harus belajar Matematika Dasar SBM" Ujar Alea.

Wooyoung terkekeh. "Hoki banget ya kita"

Alea mengangguk, membenarkan kalimat Wooyoung karena keduanya sama sekali tidak berekspektasi mendapat hasil yang membahagiakan seperti ini. Tapi lalu, Alea teringat sesuatu. "Bi kalo kita bareng-bareng terus gini nanti kalo kamu bosen sama aku gimana?"

Tawa Wooyoung makin nyaring, menertawai kalimat gadisnya yang menurutnya sangat tidak mungkin. Ia lalu mengusap pelan rambut Alea. "Ya enggak lah Bi, apa banget"

"Nanti kalo kamu bosen bilang loh. Jangan tiba-tiba ilang"

Wooyoung mengangkat kelingkingnya. "Aku berani jamin hal itu nggak bakal kejadian"

Bukankah seseorang pernah berkata, jangan mengambil keputusan saat marah dan jangan berjanji saat......senang?





senang?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Note:


Selamat datang di Our Way😊

Selamat datang di Our Way😊

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*Credit pict

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*Credit pict. to: Black_Wooyoung (fansite) preview

Jangan lupa baca My Way dulu ya biar nggak bingung.

Semoga kalian suka walaupun alurnya pasti udah ketebak dari awal ini hahaha tapi tentu nggak langsung end dong, jadi silahkan nikmati ceritanya dan tetap diingat bahwa ini hanyalah fanfiksi😉

Selamat membaca dan terima kasih udah mau baca cerita ini🤗❤️

Our Way: Jung WooyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang