"Kemari sayang!" Ucap mama Bintan dengan membereskan barang-barangnya untuk kembali pulang ke rumah. Amira pun berjalan untuk mendekat ke tempat mama Bintan berada.
"Kamu pindahannya nanti atau besok?" Tanya mama Bintan.
"Mungkin besok ma," jawab Amira. Mama Bintan pun mengangguk paham setelah mendengar perkataan dari Amira.
Setelah bersiap-siap, keluarga dari Juna berpamitan untuk kembali pulang ke rumah masing-masing. Sedangkan keluarganya Amira sudah pulang satu per satu sejak kemarin malam. Jadi tidak ada yang menginap di hotel setelah acara pernikahannya selesai.
Tinggallah dua orang yang belum pulang ke rumah, Juna menginginkan agar dia dan Amira pulang besok siang saja. Dan malam ini, mereka masih menginap di hotel itu.
Pukul 5 sore, Amira duduk di sofa balkon dan menikmati udara yang sejuk. Sedangkan Juna sedang berada di dalam dengan ditemani oleh buku-bukunya. Amira merasa lapar, dia ingin keluar mencari makan di sekitar hotel. Akhirnya dia memutuskan untuk pergi jalan-jalan disekitar hotel.
Amira membawa tas serta handphonenya. Juna yang melihat Amira sedang bersiap-siap, dia mendekati Amira dan menatapnya. Amira yang sedang di tatap oleh Juna tak menghiraukannya, dia lebih menyibukkan diri untuk bersiap-siap cari makanan.
"Dosa kalau cuekin suami!" Tegur Juna.
"Ada apa bapak yang baik hati dan selalu sombong?" Tanya Amira dengan lembut paksaan.
"Mau kemana?" Tanya Juna.
"Mau keluar, nyari makanan saya lapar!" Jawab Amira. Tanpa basa-basi, Juna mengambil jaketnya dan mengambil kunci mobilnya yang terletak di atas meja.
"Bapak mau kemana?" Tanya Amira.
"Ikut kamu!" Jawabnya dengan singkat dengan meninggalkan Amira sendiri di kamar hotel. Amira memutar matanya dengan jengah lalu menyusul Juna ke tempat parkiran mobil.
Amira melihat kanan kiri untuk mencari tempat makan yang dia inginkan. Dia memerintah Juna untuk menghentikan mobilnya sebentar. Lalu, Amira keluar mobil dan membeli makanan tersebut. Juna pun menunggu Amira di dalam mobil, dia melihat Amira sedang mengantri di warung pecel lele.
"Bang, nasi sama pecel lele nya 2 porsi dibungkus ya!" Ucap Amira kepada penjualnya.
"Siap neng, ditunggu sebentar ya!" Jawabnya. Amira pun duduk dan menunggu pesanannya siap. Setelah siap, Amira pun membayarnya dan langsung kembali ke mobilnya Juna.
"Udah?" Tanya Juna.
"Iya, balik lagi ke hotel!" Ucap Amira dengan meletakkan makanannya di belakang. Setelah mendengar jawaban dari Amira, Juna pun langsung memutar balik jalan untuk menuju ke hotel.
Sesampainya di hotel, Amira langsung membuka kamarnya dan menuju ke meja makan. Dia membuka bungkusan nasi serta lauk pauknya. Dia mengambil satu porsi lalu menyantapnya hingga habis. Amira melirik ke Juna yang sedang menerima telepon yang entah dari siapa.
"Makan pak, tadi saya beliin buat bapak!" Ucap Amira setelah dia melihat Juna telah mengakhiri teleponnya. Juna pun menganggukkan kepalanya lalu menghampiri Amira di meja makan.
"Ternyata kamu baik," ucap Juna dengan menyantap makanan yang telah disiapkan oleh Amira.
"Saya masih ada sikap berperikemanusiaan pak, jika saya menelantarkan bapak nanti saya yang kena marah!" Ucap Amira.
"Pakai uang kamu? Kenapa tadi kamu gak minta ke saya?" Tanya Juna.
"Anggap aja saya sedang mentraktir bapak,"
KAMU SEDANG MEMBACA
MY PERFECT LECTURER✓ [COMPLETED]
Teen Fiction[COMPLETED] Setelah kepergian Gladys, Juna melanjutkan kuliahnya di Prancis. Dia berhasil mendapatkan gelar S1 nya. Dan sekarang dia balik ke Indonesia untuk merintis karirnya yang menjadi dokter. Namun, di sela-sela kesibukannya menjadi dokter. Jun...