8 PERNIKAHAN

9.7K 374 10
                                    

Keesokan harinya, Amira bangun pukul 5 pagi. Semalam dia hanya tidur 3 jam. Bayangin aja kalian tidur 3 jam gimana rasanya?

Setelah terbangun, Amira langsung mandi dengan air hangat. Amira tidak mungkin mandi dengan air dingin, karena air dinginnya sedingin es batu. Setelah selesai mandi, dia memakai baju piyama. Amira sarapan dengan nasi putih serta lauk ayam goreng dan mie bihun kesukaannya. Selesai makan, bunda Reta mengajaknya ke lantai 2 untuk di make up. Karena tinggal dia saja yang belum di make up.

Di sana Amira melihat Juna yang sudah rapi dengan setelan jas yang sangat pas di badannya. Juna melihat kehadiran Amira hanya melirik sekilas lalu duduk di sofa.

Amira pun duduk dan mulai di make up oleh perias. Di sampingnya Amira, ada Maira yang sudah selesai di make up. Tinggal memakai baju yang sudah disediakan oleh keluarganya.

"Ya ampun mbak, mbak semalam begadang atau gimana?" Tanya perias pengantin.

"Memang kenapa?" Tanya Amira.

"Kantong matanya lho mbak, persis mata panda!" Ucap perias pengantin seenak jidatnya.

"Tinggal make up in aja susah amat sih?" Ucap Amira sedikit menaikkan suaranya.

"Ekhmm," deheman Juna membuat Amira meliriknya melalui kaca. Amira hanya bersikap bodoamat atas apa yang telah diucapkannya tadi.

Setelah 2 jam di make up, akhirnya Amira selesai juga di make up. Dia terlihat cantik meskipun belum menggunakan gaun yang kemarin dia coba.

"Ayo mbak saya bantu!" Ucap perias pengantin.

"Maaf mas, lebih baik yang perempuan saja!" Ucap Amira.

"Oke baik," ucap perias pengantinnya. Akhirnya Amira pun dibantu oleh bundanya dan sepupu perempuannya. Tak lama kemudian dia keluar menggunakan baju ijab qobul bewarna putih.

Juna yang duduk di sofa merasa terpesona akan cantiknya Amira. Tersadar dari lamunannya itu, Juna melanjutkan aktivitasnya yaitu bermain handphone.

"Kakak cantik banget parah!" Ucap sepupunya Amira.

"Luar biasa! Cantik sekali lo ya!" Ucap Maira ketika melihat Amira sudah mengenakan gaun pengantinnya.

"Sudah-sudah kasihan Amira yang dipuji terus," ledek bundanya.

🥀🥀🥀

Tepat pada pukul 8 pagi, acara ijab qobul akan dimulai. Juna duduk dihadapannya ayah dari Amira dengan penuh kewibawaannya. Ada penghulu dan juga saksi.

Juna menjabat tangan ayahnya Amira, lalu ayahnya Amira mengucapkan ijab, "Saudara Juna Rakabuming bin Hasyim Reksa Rakabuming. Saya nikahkan dan saya kawinkan engkau dengan anak saya yang bernama Amira Indah Azzahra binti Baskara Nugraha dengan maskawin perangkat alat sholat serta uang tunai 5 juta rupiah dibayar tunai,"

"Saya terima nikahnya dan kawinnya Juna Rakabuming bin Hasyim Reksa Rakabuming dengan Amira Indah Azzahra binti Baskara Nugraha dengan maskawin tersebut dibayar tunai," jawab Juna dengan lancar dan tegas.

"Bagaimana para saksi?" Tanya penghulu kepada para saksi. Semua para saksi dan yang menghadiri acara tersebut bersorak mengucapkan SAH bersama-sama.

"Alhamdulillah," ucap ayah Baskara dan penghulu. Setelah itu Amira di panggil untuk menemui yang telah sah menjadi suaminya.

Amira berjalan dengan anggun ditemani oleh bundanya. Amira memasang wajah bahagianya. Entah apa yang dirasakan oleh Amira. Tapi ini benar-benar membahagiakan untuknya.

Amira telah sampai di pelaminan. Dia menandatangani buku nikahnya dengan Juna. Dia tak menyangka jika statusnya sudah berubah menjadi seorang istri setelah Juna berhasil mengucap qobul dengan lancar dan tegas.

MY PERFECT LECTURER✓ [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang