FOLLOW SEBELUM BACA, AGAR NANTI TIDAK KETINGGALAN INFO-INFO TERBARU MENGENAI CERITA MY PERFECT LECTURER INI.
🥀🥀🥀
Satu minggu setelah kematian bundanya Amira. Dia sudah kembali beraktivitas seperti biasanya, yaitu pergi ke kampus, nongkrong, lalu pulang ke rumah. Hari ini dia harus masuk ke kelas karena ada jam mata kuliah dari dosen killer nya. Siapa lagi kalau bukan Juna. Jika Amira tidak masuk ke kelasnya, maka dia akan mati ditangannya Juna.
Amira pergi ke kampus naik mobil sendiri daripada nebeng dengan suaminya itu. Lagian Juna datang ke kampus lebih pagi dibandingkan Amira. Dikarenakan hari ini jam ngajar Juna dari pagi sampai sore.
Sesampainya datang di kampus, Amira langsung menuju ke kelasnya. Karena jamnya sudah mepet dengan jam mata kuliahnya.
"Selamat pagi," sapa Juna ketika dia masuk ke kelasnya. Sedangkan Amira, dia baru saja duduk di bangkunya.
"Untung lo gak telat sedetik Ra," ucap Indri. Amira hanya membalas dengan senyuman.
"Ini makalah kalian minggu kemarin, jika ada yang nilainya jelek nanti setelah jam mata kuliah ini temui saya di ruangan!" Jelasnya Juna kepada seluruh mahasiswanya.
"Baik pak," jawab seluruh mahasiswanya.
Juna memanggil satu per satu mahasiswanya untuk mengambil hasil makalah mereka. Disisi lain, Amira dan kedua temannya merasa cemas dengan makalah mereka. Mereka takut jika harus mengulangi tugas yang telah diberikan oleh dosen killer itu.
"Amira Indah Azzahra," panggil Juna.
Merasa namanya dipanggil, Amira pun berdiri untuk mengambil makalahnya. Dia sangat terkejut ketika makalahnya banyak coretan tangan di sampul depan. Serta dia dapat melihat nilainya yang berhuruf C di makalahnya.
"Vina Panduwinata," panggil Juna. Vina pun berdiri dan mengambil hasil makalahnya. Dia lega ketika melihat nilai makalahnya yang berhuruf kan B+. Lebih baik daripada nilai C.
"Indri Zahriyani Nissa," panggil Juna. Indri pun berdiri dan mengambil hasil makalahnya yang bernilai kan B. Indri pun bernapas lega tidak mengulang tugas dari dosennya.
Disisi lain, Amira merasa pusing memikirkan tugasnya. Padahal dia sudah mengerjakan sesuai dengan referensi yang telah diberikan.
"Buset tuh dosen! Pelit banget sama nilai," ucap Indri ketika jam mata kuliahnya telah selesai.
"Lo masih mending, nih lihat makalah gue! Penuh dengan coretan, manalagi kagak bisa dibaca tulisannya!" Ngomel Amira dengan membanting makalahnya dihadapan kedua temannya.
"Tenang Ra, mending sekarang lo menghadap ke pak Juna daripada nilai di semester lo ini anjlok gara-gara nilai yang kurang!" Sarannya Vina kepada Amira. Amira pun menganggukkan kepalanya lalu pergi ke ruangannya Juna untuk mendiskusikan nilainya.
Ketika sampai di depan ruangannya, ada salah satu mahasiswa yang masih konsultasi dengannya. Amira pun menunggu di depan pintu dengan menaruh makalahnya di dalam tas. Setelah mahasiswa itu selesai, Amira masuk ke dalam untuk menemui Juna.
"Maaf saya tidak punya banyak waktu," ucap Juna dengan menghadap ke laptopnya.
"Terus ini nilai makalah saya gimana pak?" Tanya Amira.
"Saya kasih kamu satu kesempatan lagi untuk memperbaiki nilai,"
"Bagaimana caranya pak?"
"Kamu buat makalah dengan judul yang sama dan sistematika yang sama tapi beda di dalam metode penelitiannya dan jumlah halaman minimal 100 lembar, dan dikumpulkan besok pagi," Ucap Juna.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY PERFECT LECTURER✓ [COMPLETED]
Fiksi Remaja[COMPLETED] Setelah kepergian Gladys, Juna melanjutkan kuliahnya di Prancis. Dia berhasil mendapatkan gelar S1 nya. Dan sekarang dia balik ke Indonesia untuk merintis karirnya yang menjadi dokter. Namun, di sela-sela kesibukannya menjadi dokter. Jun...