Setelah sarapan, Amira merebahkan dirinya di sofa. Dia mengambil handphonenya lalu membuka aplikasi WhatsApp. Dia melihat grup yang berisikan temannya itu. Dia memiliki ide yang sangat bagus. Amira berencana ingin pergi ke mall siang ini bersama dengan kedua temannya itu.
TB (Trio Bobrok)Morning
Kalian ngampus gak?Indri
Hari ini kan gak ada kelas, jadi free dong wkwkwkKalau begitu nanti siang kita ke mall gimana?
Vina
SKUY!Indri
Giliran di ajak lo nongol cepet banget!Kita pergi jam 11
Vina
OKEIndri
OKE (2)*Read*
Amira pun langsung pergi bersiap diri untuk pergi ke mall bareng teman-temannya.
Ketika sudah menunjukkan pukul 10.30 Amira pun pergi ke mall tanpa berpamitan kepada suaminya.
🥀🥀🥀
Malam semakin larut, Juna sudah pulang sejak sore tadi. Dia awalnya mencari keberadaan Amira. Tapi dia berpikir jika Amira sedang berada di rumah kedua orangtuanya tanpa berpamitan dengannya.
Juna duduk di sofa sambil melihat ke arah jam yang sudah menunjukkan pukul 11 malam. Dia terus memainkan handphonenya untuk menghibur dirinya agar tidak gundah. Dia sudah mencoba menelepon Amira, namun tak ada jawaban dari Amira.
Juna mendengar mobil dari arah luar. Dia berpikir bahwa mobil itu adalah milik Amira. Juna pun berdiri dari duduknya lalu berjalan ke arah saklar untuk mematikan lampu rumahnya.
Disisi lain, Amira sangat senang hari ini. Dia bisa jalan-jalan bersama dengan kedua temannya.
Amira berjalan menuju bagasi mobil untuk membawa barang belanjaannya. Dia belanja banyak sekali barang-barang branded. Dia pun menenteng tas belanjaannya untuk dibawa ke kamarnya.
Amira membuka pintu depan dengan pelan-pelan. Agar Juna tidak terbangun dari tidurnya. Karena Amira tahu kalau jam segini, Juna sudah tidur pulas.
Amira bersyukur dengan lampu yang sudah dimatikan. Yang berarti Juna susah tidur pulas di kamarnya. Amira pun berjalan dengan santai menuju kamarnya, dimana Juna sedang tertidur pulas.
"Berhenti disitu!" Ucap Juna dengan menyalakan lampu. Amira pun memejamkan matanya dengan menghentikan langkahnya. Dia menghadap ke arah Juna yang terlihat ingin marah sekali kepadanya.
"Darimana?" Tanya Juna dengan dingin. Dia tidak mau marah-marah seenaknya kepada Amira, meskipun Amira sudah berbuat salah.
"Bisa gak kamu kalau mau keluar rumah izin dulu sama saya? Saya ini suami kamu, saya berhak tau dimana kamu berada!" Nasihat Juna dengan penuh penekanan.
"Kenapa emang mas? Mas mau ngatur-ngatur saya?" Ucap Amira yang tak mau kalah dari Juna.
"Saya tidak mau ngatur kamu, tapi apa salahnya kamu izin dulu sama saya? Emang susah ya izin sama suami? Darimana saja kamu?" Ucap Juna.
"Saya habis pergi ke mall sama temen-temen," ngaku Amira. Juna memijat pangkal hidungnya yang terasa pening.
"Sejak kapan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
MY PERFECT LECTURER✓ [COMPLETED]
Teen Fiction[COMPLETED] Setelah kepergian Gladys, Juna melanjutkan kuliahnya di Prancis. Dia berhasil mendapatkan gelar S1 nya. Dan sekarang dia balik ke Indonesia untuk merintis karirnya yang menjadi dokter. Namun, di sela-sela kesibukannya menjadi dokter. Jun...