25 MARAH

6.5K 259 1
                                    

FOLLOW SEBELUM BACA, AGAR NANTI TIDAK KETINGGALAN INFO-INFO TERBARU MENGENAI CERITA MY PERFECT LECTURER INI.

🥀🥀🥀

"Amira!" Ucap Juna dengan nada tingginya. Sedangkan Amira hanya diam dengan menatap Juna yang sedang marah.

"Sudah saya bilang, istirahat sekarang juga!" Imbuhnya.

"Kenapa?" Tanya Amira.

"Apa maksud kamu?" Tanya Juna yang tidak mengerti apa maksud Amira.

"Wow, mas tidak mengerti maksud saya? Tadi sore kenapa pertanyaan saya diabaikan? Seolah-olah saya disini yang bersalah!" Ucap Amira.

"Saya tidak mengatakan kamu yang salah dan saya tidak mau menyalahkan siapapun!" Ucap Juna.

"Mas, saya tadi pingsan di kampus dan saya tidak bisa ingat apa-apa yang telah terjadi! Dan tadi ketika saya tanya, mas hanya diam saja!"

"Iya saya tau! Lebih baik kamu tidur, kita bahas besok!" Ucap Juna.

"Kenapa tidak sekarang?" Tanya Amira.

"Amira!"

"Baik mas!" Ucap Amira dengan ketus.

🥀🥀🥀

Keesokan harinya, Amira sudah bangun dari tidurnya. Dia membersihkan diri di kamar mandi lalu pergi ke dapur untuk menyiapkan sarapan.

Setelah selesai masak sekaligus sarapan, Amira menuju ke kamarnya untuk mengerjakan tugas kampus yang harus diselesaikan olehnya. Di kamar, Amira melihat Juna yang masih tertidur pulas. Dia terlihat sangat tampan ketika sedang diam. Oh astaga apa yang sedang dipikirkan oleh Amira?

Amira menepis pikirannya dan menuju ke meja belajarnya. Dia membuka laptopnya serta buku yang dibuatnya untuk rujukan materi. Setelah satu jam berlalu, akhirnya dia bisa menyelesaikan tugasnya dengan cepat dan mudah. Amira membuka handphonenya sekedar melihat WhatsApp dan beberapa aplikasi sosial media.

Amira menatap Juna yang baru saja terbangun. Dia melihat jam handphonenya yang menunjukkan pukul 08.30 pagi. Amira merasa jika Juna tidak seperti biasanya. Padahal setiap harinya, dia selalu bangun pagi dibandingkan dirinya.

"Ada apa?" Tanya Amira kepada Juna.

"Tidak ada apa-apa," jawab Juna. Akhirnya Juna pun pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Matahari mulai terik, sekarang Amira mulai bosan dikamar. Dia pergi ke balkon kamar untuk menghirup udara segar. Ketika dia melihat ke bawah, dia melihat Juna yang sedang masuk ke dalam mobil. "Pergi kemana dia? Kenapa tidak memberi tau gue?" Ucap Amira ketika melihat mobilnya Juna pergi meninggalkan pekarangan rumahnya.

Amira juga tidak mau dirumah saja. Dia memutuskan untuk pergi ke rumah orang tuanya sampai malam tiba. Amira bersiap diri dan mengambil kunci mobilnya.

Setelah sampai didepan rumah orang tuanya, dia memarkirkan mobilnya ditempat biasanya lalu dia masuk ke dalam rumah. Keadaan rumah sepi tak ada satu orang pun yang terlihat di ruang tamu maupun dapur. Akhirnya Amira menuju kamar bundanya untuk mencari bunda dan ayahnya. Amira terkejut ketika bundanya tidak sadarkan diri dilantai. Amira berlari ke arah bundanya dan berusaha untuk membangunkannya.

"Bunda," ucap Amira dengan menepuk-nepuk pipi bundanya dengan lembut.

"Kenapa bunda tidak ngabarin Amira sih? Ayah kemana juga," ucap Amira yang bingung mencari bantuan kepada siapa.

"Gue harus bawa bunda ke rumah sakit sekarang juga! Ayah kemana sih? Oh astaga!" Ucap Amira yang masih berusaha menelepon ayahnya tapi hasilnya nihil. Amira pun dengan sekuat tenaganya membantu bundanya untuk berdiri dan membawanya ke rumah sakit.

MY PERFECT LECTURER✓ [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang