20 KEPUTUSAN

6.6K 258 2
                                    

"Kamu baca atau saya yang akan baca?" Tanya Juna dihadapan mahasiswanya. Amira hanya melihat kertas itu, sedangkan Indri dan Vina berdoa agar ada keajaiban di situasi seperti ini.

Amira hanya diam menatap kertas yang tengah dibawa oleh Juna. Dengan memberanikan diri, Amira pun mengambil kertas tersebut dengan membuka lipatannya.

"Lo kenapa Ra? Kok lo kelihatan stres gitu? Dan kenapa lo gak mau ceritain masalah lo ke gue? Apa lo gak anggap gue ini sebagai sahabat lo? Tega sekali sih, atau mungkin ada kaitannya dengan masalah di kampus hari ini?" Baca Amira. Setelah membaca pesan dari Indri melalui kertas, Amira memejamkan matanya agar dia bisa menahan amarahnya.

Juna mendengar isi dari kertas tersebut langsung menatap mahasiswinya bernama Indri. Indri yang ditatap tajam langsung menunduk ke bawah. Karena dia tidak berani menatap dosennya yang sedang marah.

"Kamu nanti setelah pembelajaran selesai silahkan datang ke ruangan saya," ucap Juna kepada Indri. Indri pun menganggukkan kepalanya karena merasa bersalah. Setelah itu, Juna melanjutkan pembelajarannya sampai jam mata kuliahnya selesai.

🥀🥀🥀

"Temenin gue dong," ucap Indri yang melihat Vina dan Amira tengah membereskan barang-barangnya.

"Please! Gue gak berani masuk sendirian, apalagi tuh dosen killer nya minta ampun!" Rengek Indri. Vina menggelengkan kepalanya begitupun dengan Amira. Karena Amira sedang malas menghadapi dosen-dosen yang killer seperti Juna.

"Tau dah!" Ucap Indri langsung meninggalkan kedua temannya. Vina dan Amira saling bertatapan melihat tingkah lakunya Indri yang kelihatan ketakutan.

Amira dan Vina menuju kantin untuk mengisi perutnya. Keadaan kampus masih tetap sama seperti pagi tadi. Tatapan tajam mahasiswa maupun dosen membuat Amira merasa tidak nyaman. "Sudah tenang, mereka tidak tau apa yang lo alami! Makanya mereka seperti itu," nasihat Vina untuk menenangkan Amira. Amira hanya menganggukkan kepalanya.

Sesampainya di kantin, Amira duduk disalah satu kursi kosong. Sedangkan Vina sedang memesan makanan untuk dirinya sendiri dan juga Amira. Amira mengambil handphonenya yang terletak didalam tasnya. Ada satu pesan dari Juna beberapa menit yang lalu.

Whatsapp

Amira langsung membalasnya agar dia tidak dimarahi oleh Juna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Amira langsung membalasnya agar dia tidak dimarahi oleh Juna.

"Nih, mie ayam kesukaan lo!" Ucap Vina dengan memberikan mie ayam dan es teh ke hadapan Amira. Amira menerimanya dengan mengucapkan terima kasih.

Setelah menghabiskan makanannya, Amira meminum es teh hingga habis. Namun, tiba-tiba bajunya basah karena ada seseorang yang tidak sengaja menjatuhkan minumannya di baju Amira.

"Eh maaf," ucap mahasiswi. Amira menatap mahasiswi tersebut dengan tatapan dingin. Dia tidak mau marah-marah tidak jelas karena masalah sepele seperti ini.

MY PERFECT LECTURER✓ [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang