Keesokan harinya, Amira sudah mulai disuruh ini itu oleh Juna. Dihatinya Amira sangat menyesal telah mengajak Juna bermain truth or dare semalam. Apalagi dia mendapatkan tantangan yang sulit baginya. Bagaimana tidak? Dia harus menuruti semua yang diperintahkan oleh Juna mulai pagi hingga malam.
"Udah? Apalagi ini? Selain nyuruh aku ngambilin kemeja, dompet, laptop?" Ucap Amira dengan kesal.
"Sekarang kamu ketikan apa yang aku katakan! Karena ini untuk tugas yang harus aku kumpulkan," ucap Juna.
Amira membelalakkan matanya, bisa-bisanya dia menyuruhnya untuk mengerjakan tugasnya. Sedangkan Juna saja tidak pernah mau membantu tugas-tugas kuliahnya.
"Gak mau! Enak aja, aku aja gak pernah minta bantuan dari kamu!" Bantah Amira.
"Oh jadi gak mau?" Tanya Juna.
"Iya! Karena itu tugasnya mas kan? Kalo itu tugasnya mas, kerjakan sendiri! Jangan bawa-bawa aku untuk mengerjakan tugas kamu!" Ucap Amira.
"Oke, aku bisa toleran tentang ini! Tapi jika nanti aku minta bantuan lagi jangan pernah membatah, karena ini hukuman kamu semalam!" Peringat Juna. Sedangkan Amira hanya diam menatap Juna yang tengah mengerjakan pekerjaannya.
🥀🥀🥀
Sore harinya, Amira tengah berjalan mengelilingi taman di hotel yang sangat indah. Dia pergi sendirian tanpa ditemani oleh Juna karena Juna sedang ada rapat penting. Daripada di dikamar terus bosan melihat Juna sedang rapat, dia memutuskan untuk jalan-jalan ke taman hotel.
Amira merasa lelah, diapun mencari tempat duduk yang kosong untuk beristirahat. Namun tak lama kemudian, handphonenya bergetar dan terdapat chat whatsapp dari Juna. Amira pun langsung membuka dan membalasnya.
Setelah dia membalas pesan singkat dari Juna, Amira langsung balik ke kamarnya untuk menemui Juna. Amira juga tidak tahu hal apa yang ingin dibicarakan olehnya.
Sesampainya dikamar, Amira terkejut ketika Juna sedang mengemasi barang-barang ke dalam koper. Padahal mereka liburan selama satu minggu, tapi mereka masih menghabiskan waktu selama tiga hari.
"Kenapa mas? Kok barang-barangnya dikemasi?" Tanya Amira kepada Juna yang tengah mondar-mandir mengambil barang-barang mereka.
"Mas? Kok diam sih?" Imbuhnya.
"Kita pulang sekarang!" Jawab Juna.
"Kenapa? Bukannya kita liburan sepekan? Lalu kenapa kita liburannya hanya tiga hari mas? Ada masalah apa sih mas? Mas? Jawab dong!" Tanya Amira kepada Juna.
Cup! Juna mencium bibir Amira secara singkat. Juna berhasil membuat Amira menjadi kaku seketika.
"Bagaimana aku bisa jawab, kalau pertanyaan kamu itu panjang!" Ucap Juna dengan mengacak rambut Amira.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY PERFECT LECTURER✓ [COMPLETED]
Dla nastolatków[COMPLETED] Setelah kepergian Gladys, Juna melanjutkan kuliahnya di Prancis. Dia berhasil mendapatkan gelar S1 nya. Dan sekarang dia balik ke Indonesia untuk merintis karirnya yang menjadi dokter. Namun, di sela-sela kesibukannya menjadi dokter. Jun...