35 🔞

12.4K 252 5
                                    

Warning! Terdapat adegan panas!

Nikmati saja imajinasi kalian (ish apaan sih)

Selamat membaca

🥀🥀🥀








Setelah sampai dirumah, Amira membersihkan diri di kamar mandi. Namun, pada saat Amira menyalakan shower tiba-tiba tidak ada air yang keluar dari shower nya. Diapun kesal lalu memakai handuk kimono. Amira keluar dari kamar mandi lalu memanggil Juna untuk membantunya.

"Mas, itu kenapa airnya tidak bisa keluar ya?" Tanya Amira.

Juna melihat ke arah Amira yang masih mengenakan handuk kimono yang menampakkan paha putih milik Amira.

"Mas, cepat kemari! Lihat itu kenapa gak bisa keluar airnya," ucap Amira dengan menarik tangannya Juna dan membawanya ke dalam kamar mandi.

Disisi lain, Juna hanya pasrah ketika tangannya ditarik ke dalam kamar mandi. Lalu dia membetulkan kran shower nya yang rusak. Beberapa menit kemudian, Juna mencoba menghidupkan shower nya dan akhirnya airnya bisa keluar juga.

"Sudah selesai, cepat mandi! Sudah malam, gak baik buat kesehatan!" Ucap Juna.

Amira menganggukkan kepalanya lalu menghidupkan kran shower nya. Airnya pun keluar membasahi rambutnya. Pada saat Juna keluar dari kamar mandi dan ingin menutup pintunya. Tiba-tiba Amira terpeleset karena lantainya licin. Akhirnya Juna segera menangkap Amira ke dalam pelukannya.

Mata mereka saling memandang satu sama lain dengan guyuran air shower, membuat mereka basah kuyup.

Juna mendekatkan wajahnya ke wajah Amira. Dia dapat merasakan hembusan napasnya Amira yang sudah tidak beraturan. Juna mencium leher Amira dengan lembut, membuat Amira merasa bergairah. Ciuman Juna beralih ke arah bibir. Juna memberikan ciuman panas ke Amira, begitu pun sebaliknya. Juna bisa merasakan jika Amira juga tidak mau kalah dengan dia.

Juna menghentikan aktivitasnya karena Amira mulai kehabisan napasnya. Dia mengusap rambut Amira lalu mencium keningnya. Juna memeluk Amira lalu meraba tali handuk kimono yang dikenakan oleh Amira. Pada saat dia mendapatkan talinya, Juna pun menarik tali tersebut hingga terlepas.

"Mas," rintih Amira.

Juna masih mencium leher Amira hingga dia mengeluarkan desahan dari mulutnya. Tangannya mulai mengelus punggung Amira dengan mencium bibir Amira secara liar.

Juna melepaskan ciumannya lalu menggendong Amira keluar dari kamar mandi menuju ranjang. Dia merebahkan Amira dan melanjutkan apa yang dia inginkan.

Mereka berdua berada dipuncak gairah. Mereka terus melanjutkan hubungan layaknya suami istri.

"Amira, mungkin rasanya akan sakit tapi aku akan berhati-hati!" Bisik Juna kepada Amira. Sedangkan Amira hanya menganggukkan kepalanya dengan mengepal sprei kasurnya.

"Aah, sa–sakit!" Rintih Amira. Juna yang mendengar rintihan dari Amira memperlahankan gerakannya.

"Shhhh, arghhh!"

"Sakiiit mas!"

Amira terus merintih kesakitan. Juna yang mendengarnya langsung mencium bibir Amira supaya dia merasa lebih baik kan. Tak hanya itu saja, Juna juga mencium bagian-bagian sensitif kewanitaan.

"Terima kasih Amira, kamu telah menjaga mahkota yang sangat berharga untuk suami kamu!" Bisik Juna kepada Amira.

Mereka mulai kelelahan dan akhirnya mereka sudah tertidur pulas dengan keadaan tubuh ditutupi dengan selimut. Sedangkan pakaian mereka masih berserakan dilantai.

MY PERFECT LECTURER✓ [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang