FOLLOW SEBELUM BACA, AGAR NANTI TIDAK KETINGGALAN INFO-INFO TERBARU MENGENAI CERITA MY PERFECT LECTURER INI.
🥀🥀🥀
"Tentang apa mas?" Tanya Amira.
"Maaf jika saya kemarin tidak ada disisi kamu saat kamu membutuhkan saya, dan kemarin saya sedang ada di rumah Maira karena ada acara penting! Ditambah lagi saya lupa untuk mengisi baterai handphone, sehingga handphone saya jadi tidak bisa dihubungi!" Jelasnya Juna kepada Amira. Sedangkan Amira hanya menganggukkan kepalanya. Karena dia pikir masalah ini sudah berlalu. Dan dia tidak mau memperpanjang masalah yang telah lalu.
"Dan pada saat kamu pingsan di kampus saya tau semuanya!" Imbuhnya.
"Maksudnya mas?" Tanya Amira.
"Jadi begini,"
Flashback On
Ketika kuliah tamu dimulai, Juna berdiri dibelakang Amira dan melihat ada seseorang yang memberikan segelas air putih kepada Amira. Dan Amira pun menerima tawaran air putih tersebut lalu meneguknya hingga habis. Tapi Juna heran dengan keadaan air putih tersebut. Mulai tekstur dan juga warnanya terlihat seperti perasan air lemon. Juna penasaran dengan air tersebut, lalu dia sengaja membututi orang yang telah memberikan air putih tersebut kepada Amira.
Sesampainya di koridor yang sepi, Juna melihat orang tersebut sedang berbicara kepada seseorang. Juna tidak bisa melihat siapa orang itu sebenarnya. Tapi dia bisa mendengar semua yang diperbincangkan oleh mereka.
"Berhasil?" Tanya seseorang yang menyuruh pelayan untuk memberikan air putih kepada Amira.
"Sudah non," jawab pelayan.
"Bagus, ini bayaran untuk kamu! Dan jangan bilang kepada siapa-siapa tentang ini!" Ucap orang tersebut dengan melemparkan sebuah bungkusan obat yang membuat Amira menjadi tidak sadarkan diri waktu itu. Bungkusan obat tersebut jatuh tepat dibawah kaki Juna. Juna pun mengambil bungkusan tersebut lalu membawanya pergi untuk diperiksa apa sebenarnya obat yang telah dicampurkan oleh orang tersebut.
Juna terkejut ketika mengecek obat yang telah diberikan kepada Amira. Obat tersebut dapat membuat orang mengalami amnesia jangka pendek dan juga tidak sadarkan diri. Juna pun segera mencari keberadaan Amira. Dia sangat khawatir jika ada sesuatu yang akan terjadi kepadanya.
Juna kembali ke gedung dan melihat Amira masih tetap berdiri ditempat yang sama. Namun, pada saat acara selesai dokter Danis selaku tamu di kuliah tersebut meminta izin kepada Juna untuk menemaninya. Juna pun menganggukkan kepalanya.
"Amira, saya tinggal dulu ke ruangannya pak Juna ya! Kamu nanti nyusul saja kesana!" Ucap Danis kepada Amira.
"Baik dok, nanti saya kesana!" Ucap Amira.
Setelah itu, dokter Danis dan juga Juna pergi meninggalkan gedung untuk menuju ke ruangannya Juna. Sesampainya disana, dokter Danis mengobrol santai dengan Juna. Juna pun menjawab semua pertanyaan yang diajukan oleh dokter Danis dan sesekali bertanya kepadanya. Sekian lama Juna berada di dalam ruangannya bersama dokter Danis, Amira pun datang untuk memberikan berkas yang telah dititipkan olehnya.
Bruk!
"Amira!" Panggil Juna ketika dia melihat Amira terjatuh di lantai. Dokter Danis pun terkejut dan menyuruh Juna untuk membawanya ke ruang kesehatan.
"Maaf dok, saya tinggal gak apa-apa kan? Nanti ada rekan dosen saya yang menemui dokter disini, dan membicarakan hal yang penting dengan dokter!" Ucap Juna kepada Danis.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY PERFECT LECTURER✓ [COMPLETED]
Teen Fiction[COMPLETED] Setelah kepergian Gladys, Juna melanjutkan kuliahnya di Prancis. Dia berhasil mendapatkan gelar S1 nya. Dan sekarang dia balik ke Indonesia untuk merintis karirnya yang menjadi dokter. Namun, di sela-sela kesibukannya menjadi dokter. Jun...