43 TANGAN KOSONG

3.5K 184 5
                                    

Amira menatap sendu orang-orang yang berlalu lalang yang ada ditempat kejadian kecelakaan pesawat. Tim SAR berlarian kesana kemari dengan membawa kantong jenazah lalu memasukkannya ke dalam ambulance. Jenazah tersebut dibawa ke rumah sakit untuk di otopsi.

Amira berjalan ke arah informasi untuk melihat nama penumpang yang terlibat kecelakaan tersebut. Dia meneliti satu per satu nama penumpang ketika orang relawan tersebut memberikan daftar nama penumpang yang terlibat kecelakaan. Mata Amira meneteskan air mata ketika melihat nama Juna tertera disana. Baris ke 28 yang bernama Juna Rakabuming.

Amira terus menangis. Dia benar-benar rapuh. Dia benar-benar sendirian sekarang. Orang-orang yang dia cintai meninggalkannya. Bundanya telah pergi meninggalkannya, ayahnya yang lagi kerja ke luar kota dan belum mengetahui kabar mengenai anaknya, dan sekarang suaminya sendiri meninggalkannya.

Maira dan orang tuanya menenangkan Amira yang terus menangis. Merekalah yang menguatkan Amira sekarang. Tak ada lagi yang mampu menguatkannya saat ini selain mereka.

"Permisi, ada panggilan untuk Amira Indah Azzahra!" Ucap salah satu relawan kepada keluarga Amira.

Amira menatap orang tersebut ketika namanya dipanggil. Diapun menganggukkan kepalanya lalu pergi ke ruang informasi. Di sana Amira menerima sebuah kotak yang berisikan kalung berlian dan sebuah surat. Kotak tersebut telah ditemukan didekat korban kecelakaan pesawat. Amira pergi dari sana dengan membawa kotak tersebut. Dan tak lupa dia mengucapkan terima kasih karena telah memberikan kepadanya.

Kini Amira kembali ke Jakarta. Mereka kembali dengan tangan kosong. Karena korban yang bernama Juna Rakabuming belum bisa ditemukan. Dan papa Bram sudah mengurus semua berkas yang diperlukan oleh rumah sakit guna mengotopsi korban kecelakaan. Sehingga, nanti jika korban atas nama Juna Rakabuming berhasil ditemukan, pihak rumah sakit akan menghubunginya.

🥀🥀🥀

Jam yang sama ditempat yang berbeda, semua orang yang ada di kampus merasa berduka mendengar berita kecelakaan pesawat kemarin malam. Dan Amira beberapa waktu lalu sudah konfirmasi kepada kampus jika Juna akan segera pulang dengan pesawat tapi telah terjadi kecelakaan.

Semua dosen dan mahasiswa/i dipanggil ke lapangan untuk mendoakan korban kecelakaan pesawat. Ditambah lagi, dosen berprestasi mereka juga ikut terlibat kecelakaan. Sehingga semua dosen dan mahasiswa/i merasa kehilangan.

Terlihat ada yang sesenggukan menangis, ada yang melamun, dan ada juga yang menahan tangisnya. Meskipun Juna jadi dosen killer di sana, semua mahasiswanya merasa kehilangan. Bagaimana tidak? Dia adalah sosok orang yang sangat berprestasi, selalu memotivasi, dan juga ketampanannya membuat kaum hawa klepek-klepek.

Vina mendengar kabar tersebut merasa syok. Di kelas, dia menangis memikirkan keadaan temannya. Dia beberapa kali mencoba menghubungi Amira namun tidak ada jawaban darinya. Vina benar-benar tidak menyangka jika temannya akan kehilangan seseorang yang dia cintai.

Dan semalam, Vina mendapatkan pesan singkat dari Amira tentang kepulangan Juna dari Surabaya. Vina merasa senang begitupun Amira. Vina memberikan saran kepada Amira untuk memberikan surprise kecil-kecilan untuk menyambutnya. Dan saran tersebut diterima oleh Amira. Vina tidak bisa membayangkan bagaimana sakitnya Amira saat ini.

Vina meraih tasnya dan langsung ke rumahnya Amira. Karena dia tidak bisa diam saja di kelas. Hal itu akan membuatnya tambah kepikiran mengenai Amira.

Sesampainya di rumah Amira, di sana sudah ramai dikunjungi orang-orang. Mulai tetangga, dirinya, papa Amira yang sudah pulang karena telah dihubungi oleh orang tuanya Maira, beberapa dosen, dan juga dua sahabatnya Juna, yaitu Miko dan Andra. Meskipun belum ada kepastian dari pihak rumah sakit Surabaya. Vina melangkahkan kakinya ke dalam rumah. Dia tidak bisa menemukan Amira. Vina pikir Amira masih dalam perjalanan pulang dari Surabaya ke Jakarta.

MY PERFECT LECTURER✓ [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang