24. Shooky, Cooky, Tata

184 24 0
                                    

●●●
If I Could Why Not ?
●●●

Disini kita akan memulai apa yang seharusnya sudah selesai.
Akan mengawali yang harusnya sudah lama diakhiri.
Juga menoreh luka yang seharusnya sudah baik baik saja.
Karena dahulu tak sempat, maka kini harus selesai dengan cepat.

Sudah ku bilang bukan, malam ini akan menjadi malam yang panjang. Bahkan pagipun sepertinya enggan untuk kembali datang, terlalu banyak yang akan terjadi pada malam ini. Malam yang akan menjadi awal yang harusnya sudah selesai.

"Yah, apakah kita juga harus datang kesana?," tanya Nathan memastikan.

"Iya yah, tidakkah ini terlalu berlebihan? Kita kan sudah membalas dendam bunda, lalu untuk apa kita kesana?," tambah Novan.

Malam ini mereka berniat untuk datang ke tempat dimana Angkasa akan datang, tentu tempat pembuatan manusia robot sekaligus tempat disekapnya Xafaga dan Fiara. Hasan baru saja mendapat alamat itu dari mata matanya dan berniat untuk pergi kesana.

Bisa dilihat Hasan yang sedang berjalan menuju ruang keluarga pun terhenti karena pertanyaan Nathan dan Novan yang sudah menunggu di ruang tamu.

"Kalian tidak akan pernah tahu, kapan klimaks nya akan terjadi. Lagi pula tidak ada yang melarang kita untuk datang, setidaknya kita hanya melihat. Lalu sisanya mereka yang melakukan," jelas Hasan sembari terkekeh pelan.

"Tapi rasanya berbeda yah, ada sesuatu yang patah disini saat Nathan membalas dendam untuk bunda. Seolah mengatakan, bahwa bukan ini yang seharusnya terjadi," ungkap Nathan dengan tangan menunjuk bagian jantung.

"Nak, kita sudah sejauh ini. Lupakan itu, rasa itu hanya ada sesaat dan sisanya kalian pasti bahagia. Percaya, semua nya akan baik baik saja."

"Tapi..."

"Cukup nak, berhenti menyesali apa yang sudah terjadi. Karena sekalipun kalian menyesal, kalian takkan bisa kembali untuk menghapusnya. Setidaknya mereka merasakan apa yang kita rasakan. Ayo pergi, atau kita akan melewatkan kesenangannya."

Hasan pun melanjutkan langkahnya keluar, diikuti Novan dan Nathan yang masih berperang dengan penyesalannya. Mereka hanya bisa berharap, bahwa kedatangan mereka setidaknya tidak akan memperkeruh semuanya.

"Ini pesan dari Angkasa Sam," pekik Galaksi semangat.

Saat tengah menyesali semuanya, pandangannya tak sengaja melirik note merah di laci meja belajar adiknya. Itu sukses membuat Samudra juga mengalihkan pandangannya, ia menghela nafas lega. Setidaknya Angkasa meninggalkan sesuatu untuk mengetahui dimana ia berada.

'My hope in the night.'

Begitu kira kira tulisan di note merah itu. Galaksi lantas beranjak dari ranjang untuk lebih dekat melihat isi note nya.

"Mungkin di dalam laci bang, gak biasanya juga kunci laci ada diluar. Seingat Samudra kunci itu selalu ada di atas meja, bukan di luar," jelas Samudra disampingnya.

Galaksi tak buang waktu, ia pun segera membuka laci itu. Sesaat setelah melihat isinya, air mata keduanya seakan tak bisa lagi terbendung. Di dalam sana ada boneka cooky, hadiah dari mereka di umur Angkasa yang ke lima.

If I Could Why Not?/END [YoonTaeKook/All BTS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang