●●●
If I Could Why Not ?
●●●Saat dimana kau sedang dinanti banyak orang adalah saat kau banyak mengenang.
Karena kita tahu bahwa itu hanya sementara, bukan untuk dituju dan menjadi pemenang.
Karena itu akan kau ulang saat mereka sudah pergi dan menghilang.●
●
●
"Langit, emm salah. Maksud gue Angkasa, iya kan?."
"Hem gitu sih yang orang bilang. Tapi aku juga gak tahu aku itu siapa, semuanya masih baru buat aku."
Setelah menghabiskan banyak waktu akhirnya dua orang itu bisa menjadi lebih akrab. Awalnya Seta pikir Angkasa itu Langit, temannya. Tapi setelah melihat sikapnya juga banyak berbincang dengannya, Seta mulai mengerti Angkasa.
Rasanya seperti menemukan sesuatu yang baru yang bisa membuatnya tersenyum. Bila dilihat sekilas mungkin tak ada bedanya dengan Langit, tapi Angkasa jauh lebih ramah dan sopan dari pada sahabatnya yang sangat jail itu. Seta lantas menggeleng, ia tak boleh seperti itu.
"Emm Seta, Langit itu siapa? Apakah aku sangat mirip dengannya hingga kau tadi mengenaliku sebagai dirinya?," tanya Angkasa yang masih duduk di kursi rodanya.
"Langit itu beda, gak kayak lo. Ya walaupun tadi gue ngira lo Langit, tapi setelah ngobrol sama lo. Gue tahu Langit itu lebih ceria dan jail. Gak kayak lo," jelas Seta yang duduk di kursi taman sebelahnya.
Mereka menghabiskan waktu cukup lama, hingga tak terasa sore akan segera tiba. Mungkin Kenta sibuk dengan pekerjaannya, bagaimanapun ia adalah dokter dan pasiennya bukan cuma Angkasa.
"Oh, gitu ya? Aku tahu sih aku gak segera sosok Langit, tapi apakah wajah kita benar benar mirip?."
"Emm itu, ku rasa iya. Tunggu..."
Seta mengambil ponsel dari saku celananya, ia mengutak atik ponsel itu sebentar kemudian tersenyum. Ki rasa ia berhasil menemukan sesuatu di ponsel itu.
"Ini, lo lihat aja. Mirip banget kalian itu," ucap Seta sembari menyerahkan ponselnya pada Angkasa.
"Ini aku?," gumam Angkasa lirih. Tapi ia sadar itu bukan dia, ia cukup tahu itu. Lihat saja senyuman dan tingkahnya, benar benar bukan Angkasa. Tapi bila dipandan sekilas ini memang mirip dirinya, tapi bagaimana mungkin.
KAMU SEDANG MEMBACA
If I Could Why Not?/END [YoonTaeKook/All BTS]
Teen Fiction"Tapi kenapa? Kupikir kita sahabat?," "Kenapa ya? Karena kalian. Kalian penyebab semuanya terjadi, ..." *** "Ini pasti salah, dia gak akan mungkin ngelakuin semua itu. Dia sahabat gue, dia gak mungkin berkhianat." *** "Iya lo benar, gue anak mereka...