•••
If I Could Why Not ?
•••Kadang kisah sederhana bisa menjadi akar dari masa depan
yang berkelit.
Kita tak pernah tahu, hal sepele mana yang tuhan jadikan alasan
untuk melewati rintangan dimasa depan.
Kita hanya tahu, Tuhan pasti hadirkan itu sesuai dengan kempuan kita.•
•
•
16 tahun silam atau 6 bulan sebelum kelahiran bungsu keluarga Alexander, 'Insiden April Moon'.
Suasana malam ini terlihat tak setenang malam malam biasanya, malam ini seakan larut bersama kelamnya angkasa di atas sana. Bulan purnama disana, menambah suasana yang tak bisa membuat hati tenang seperti sebelumnya. Malam ini akan terlahir kehidupan baru yang sudah dinanti, tapi apakah hanya yang baru tanpa kehilangan yang sudah.
Mari kita lihat lebih jelas, di lorong rumah sakit 'A Medika'. Terdapat pria dengan seorang wanita dibankar itu, juga seorang anak laki laki berusia tujuh tahun di genggamnya. Terlihat wajah pucat wanita itu, juga beberapa suster yang terlihat membantu mendorong bankar untuk masuk ruang IGD di rumah sakit itu.
"San, anak kita. Anak kita dimana?," tanya wanita itu lirih, padahal suasana sedang panik. Untung ia masih bisa mengartikannya, karena cara pengucapannya yang lambat akibat masker oksigen yang terpasang.
"Anak kita baik, kau juga harus baik."
Genggaman itu terlepas, namun genggamannya pada bocah itu kian menguat. Tubuhnya meluruh seiring dengan menghilangnya bankar itu dibalik ruangan. Melihat ayahnya mulai menangis, sang bocah lantar maju ke depan sang ayah. Mencoba menghapus air mata Hasan dengan tangan mungilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
If I Could Why Not?/END [YoonTaeKook/All BTS]
Fiksi Remaja"Tapi kenapa? Kupikir kita sahabat?," "Kenapa ya? Karena kalian. Kalian penyebab semuanya terjadi, ..." *** "Ini pasti salah, dia gak akan mungkin ngelakuin semua itu. Dia sahabat gue, dia gak mungkin berkhianat." *** "Iya lo benar, gue anak mereka...