46. Letter Before Go

196 20 0
                                    

●●●
If I Could Why Not ?
●●●

Jadi berharga tak harus selalu berbentuk dan terlihat bahkan sangat terang. Karena sekalipun kamu adalah debu, tuhan akan menciptakan banyak orang agar kamu bisa menjadi berharga dan bersinar lebih terang.

Dear My Twins,

Hai! Kembar dua minggu, benar kan? Baru aja ketemu udah harus pisah, gue gak nyangka tuhan ciptakan gue dua kayak lo. Lo tuh terlalu konyol buat jadi kembaran dari seorang Langit, tapi gue senang karena lo hadir walau masih baru baru ini.

Pertama gue mau minta maaf, gue menyesal ini semua terjadi lagi. Gue pergi karena walaupun gue tinggal gue gak bisa berbuat apapun, gue pergi karena gue pingin saat lo bangun lo bisa tenang karena gue udah bahagia dan baik baik aja.

Sekarang semuanya sudah selesai dek, eomma sudah berubah ibu juga sudah minta maaf dan mereka ingin gue tinggal sama eomma. Ibu bilang dia akan tetap menjadi ibu kita, lagi pula gue udah janji buat tetap sama mereka. Lo harus bisa nerima itu ya? Sering sering kunjungi gue sama yang lain.

Jujur, dari lo gue tahu buah dari sebuah kesabaran. Gue gak pernah tahu lo bisa sesabar ini menghadapi banyak orang egois kayak mereka, tapi gue nyakin mereka udah berubah. Sampaikan salam sanyang dan cinta buat semua, gue juga titip Seta ya? Ajari dia supaya gak lagi jadi seorang penghianat.

Karena rasanya memang sakit, terimakasih sudah hadir bahkan sudah memenuhi permintaan gue waktu itu. Gue bahagia, dan lo juga harus bahagia. Gue juga bakal sering berkunjung, jaga ibu, ayah, kakek, bang Galaksi, bang Samudra, dan semuanya.

Sudah ya? Karena gue coowok bukan cewek yang akan nulis banyak hal setiap lihat kertas. See you next time twins ;")

Tertanda,
LangitAbangnyaAngkasa ^_^

Rasanya seperti ada sesuatu yang hilang disana, tepat di lubang kosong dihatinya. Merasa kehilangan separuh jiwanya yang baru saja ia dapat belum lama ini, begitu hampa dan sangat sunyi.

Apa ia tertidur terlalu lama?

Ataukah dirinya yang salah?

Bahkan pertemuan terakhir nya bisa dibilang tak begitu baik, dan kini sosoknya bahkan sudah membuat jarak yang sangat jauh dengannya. Mungkin ini hukumannya, padahal ia dengar baru sepuluh hari ia terpejam namun sehari pun nyatanya tidak.

Ia dengar Langit pergi bahkan tepat dihari yang sama dimana ia masih diambang hidup dan mati.

"Sekarang apa? Merasa bersalah dan pergi begitu saja, huh lantas bagaimana aku menjelaskan semua. Bang Langit ngeselin," gerutunya.

Angkasa masih ada di ranjang rumah sakit, setelah dua jam terjaga. Tapi lihat, dia bahkan sudah bisa menggerutu karena surat yang diberikan Samudra. Bahkan sebelumnya ia meminta semua orang untuk pergi, dengan dalih beristirahat.

"Pokoknya setelah keluar dari sini aku mau ketemu sama bang Langit, lihat aja paling juga rambutnya yang pada rontok karena tanganku ini."

Tes

Tes

Menangis? Ya, aneh bukan? Tapi Angkasa jelas sedih karena Langit begitu pengecut untuk bicara langsung padanya, ia bahkan tak punya waktu untuk menunggunya sebentar. Sore ini benar benar menyebalkan, sangat menyebalkan.

If I Could Why Not?/END [YoonTaeKook/All BTS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang