"Bagus banget baru dateng lo berdua!"
Seorang gadis dengan postur tubuh kurus dan lebih tinggi dari Aurora berkacak pinggang di depan pintu kelas.
"Gak telat kan?" tanya Adel.
Lima menit sebelum bel masuk Aurora dan Adel datang, sudah menjadi kebiasaan. Bahkan mereka terkadang telat.
"Lima menit lagi bel" kata gadis itu, Angela.
Angela sahabat mereka dari kecil, letak rumahnya pun berdekatan dengan mereka.
"Gara gara si Bima gak jemput!" Aurora masuk ke dalam kelas dan menatap orang yang bernama Bima dengan tajam.
"Tar si Daffa cemburu berabe."
Aurora mendelik, "Mustahil!"
Sekarang Aurora sudah kelas 12. Dia menyukai Daffa dari awal kelas 11, tapi sampai sekarang belum berhasil juga.
Daffa meresponnya tapi tidak secara langsung, hanya lewat chat. Berbagai macam jurus modus yang di ajarkan Adel dan Angela sudah Aurora keluarkan tapi tetap saja Daffa cuek.
Setelah study tour kelas sebelas Daffa sempat memblokir nomor Aurora itu pun Aurora tidak ketahui apa sebabnya, dia tidak melakukan kesalahan apapun tapi Daffa memblokirnya. Sekarang, Daffa membuka blokirannya dan mereka kembali dekat seperti dulu, bahkan lebih dekat.
Hingga sekarang, sebentar lagi mereka lulus SMA Daffa cuek lagi. Nomornya memang tidak di blokir tapi kini cueknya Daffa keterlaluan. Aurora sendiri bingung kenapa Daffa seperti itu, salah apa dia.
"Aurora tadi gue liat Daffa ada di foto copy sekolah, lo gak mau modus?"
Aurora menatap temannya, Jojo. Sepertinya kelakuan Aurora yang suka modus sudah di ketahui teman sekelasnya.
Jojo, Bima, Rizky, Ian, Ben, Nino, Andi adalah teman laki laki Aurora. Mereka yang suka menjemput Aurora ke sekolah dan mengantarnya pulang.
Bukan hanya Aurora, Adel dan Angela pun nebeng sama mereka.Sisa teman kelasnya memang dekat dengan Aurora tapi tidak sering main bersama, hanya sesekali saja. Aurora rasanya lebih cocok bermain dengan cowok karena menurutnya Cowok tidak mudah sakit hati, suka bercanda, tidak ribet.
"PADA BAWA KAMUS GAK?"
Ian si cowok nakal yang terkadang suka mirip perempuan.
"Kamus apaan jir?" tanya Adel.
"Bahasa inggris" jawab Ben.
"Lah iya gue gak bawa!!" Angela mondar mandir di dekat papan tulis karena dia tidak membawa kamus bahasa inggris.
"Ra lo bawa gak?" tanya Angela pada Aurora.
Aurora menggelengkan kepalanya, dia tenang tenang saja.
"Jadi pemulung lagi, mampuss" kata Nino.
"Dih emang lo bawa?!" galak Adel, dengan cengirannya Nino menggeleng.
🍭🍭🍭
Aurora menghela nafasnya saat guru bahasa inggris menyuruhnya memunguti sampah di lingkungan sekolah. Tidak hanya dirinya, hampir semua murid kelas 12 ipa 3 di hukum karena tidak membawa kamus bahasa inggris.
Dari kelas 11 Aurora dan temannya sering di hukum seperti ini, Aurora tidak membawa kamus karena dirinya memang sudah fasih bahasa inggris.
"Cie jadi pemulung."
"Bacot!"
Adel menatap garang cowok yang sedang berdiri di depan pintu kelas.
"Del temenin gue yuk" ajak Aurora.
KAMU SEDANG MEMBACA
aurora
Romance(FOLLOW SEBELUM MEMBACA!) ____ seperti apapun hasil akhirnya aku tidak akan pernah menyesali itu -Aurora. Ketika orang yang dia suka kembali. Takdir tidak ada yang tau, Aurora tidak bisa mendapatkan orang itu saat SMA tapi dia bisa mendapatkannya se...