Aurora dan Daffa berjalan beriringan memasuki restoran pilihan Daffa. Bukan restoran mahal yang di pilih Daffa, restoran sederhana tapi mencium aromanya saja sudah membuatnya lapar.
"Duduk di sana aja."
Daffa menunjuk meja di dekat kaca dengan dua kursi yang saling berhadapan. Aurora mengangguk setuju.
"Mau makan apa?"
Senyum manis Aurora tiba tiba muncul, dulu dia tidak sedekat ini dengan Daffa tapi sekarang walaupun baru bertemu setelah enam tahun lamanya Daffa tidak secuek dulu.
"Aku mau ayam panggang aja," ucap Aurora setelah melihat menu.
"Minum?"
"Air putih, tapi dingin ada kan?"
Daffa menganggukkan kepala, dia memanggil waiters lalu menyebutkan pesanan mereka. Daffa memesan nasi goreng spesial untunya, dia itu maniak nasi goreng.
"Gak mau pesen yang lain?" tanya Daffa karena setaunya pesanan Aurora itu porsinya sedikit.
"Ngga" jawab Aurora.
Keadaan tiba tiba menjadi canggung.
"Kamu kuliah di mana?" tanya Aurora ragu-ragu karena terakhir kali dia bertanya seperti itu jawaban yang dia dapat tidak mengenakan.
"Amerika serikat, kampusnya kamu liat aja di instagram aku" jawab Daffa.
Aurora menatap takjub Daffa.
"Kamu di mana?" tanya Daffa balik.
"Di Jepang, kayanya kalo kampus kamu juga liat di instagram aku aja." jawaban Aurora mengikuti jawaban Daffa tadi.
"Beasiswa?"
"Alhamdullilah iya beasiswa."
Daffa tersenyum, sekali lagi dia kagum dengan gadis di depannya ini. Nakal bukan berarti tidak bisa menjadi orang sukses, selagi kita masih mempunyai tujuan hidup maka tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini.
Belum sempat membuka suara lagi, waiters datang membawa pesanan mereka. Tanpa banyak bicara mereka menyantapnya.
"Aku mau nanya deh."
Daffa menatap Aurora lalu menaikkan alisnya sebelah, "Apa?"
"Kenapa kamu ngajak aku ke sini?"
"Emang kenapa? Kamu gak suka di sini?" bukannya menjawab Daffa malah balik bertanya dengan ekspresi bingung.
"Bukan itu maksudnya, aku mau nanya kamu tau tempat ini dari mana. Ini enak bangetttt," ucap Aurora lalu memasukkan potongan ayam ke dalam mulutnya.
Daffa menghela nafasnya, "Waktu itu gak sengaja mampir terus pas nyobain nasi gorengnya enak yaudah jadi kalo makan ke sini."
Aurora tersenyum mendengar jawaban cukup panjang itu, "Kamu suka banget sama nasi goreng ya?"
"Banget."
🍭🍭🍭
"Ibu Aurora yang terhormat, cepetan dikit ini udah telat."
Aurora berdecak sebal saat Adel terus menggedor gedor pintu kamarnya padahal pintunya tidak dia kunci.
"Lo sekali lagi gedor gedor gue curly tu tangan!!"
Terdengar tawa bahagia Adel di sana, "Cepet elah! Kutek gue belom kering kalo buka pintu entar rusak."
"Bacot banget astaga."
Aurora merapikan meja riasnya lalu segera keluar kamar dengan penampilan yang lebih santai dan tidak formal.
KAMU SEDANG MEMBACA
aurora
Romance(FOLLOW SEBELUM MEMBACA!) ____ seperti apapun hasil akhirnya aku tidak akan pernah menyesali itu -Aurora. Ketika orang yang dia suka kembali. Takdir tidak ada yang tau, Aurora tidak bisa mendapatkan orang itu saat SMA tapi dia bisa mendapatkannya se...