23. aurora

596 17 0
                                    

"Ra."

"Aurora" panggil Daffa saat memasuki apartemen.

Daffa menenteng plastik putih yang berisi dua bungkus nasi goreng, saat memasuki apartemen dia tidak melihat Keberadaan Aurora.

"Auro--"

"Tidur."

Senyum kecil Daffa muncul saat melihat Aurora tertidur dengan piyama doraemon. Dia mendekati Aurora lalu duduk di pinggir ranjang, tangannya kirinya membenarkan rambut Aurora yang menutupi wajah sedangkan tangan kanannya masih memegang plastik nasi goreng.

"Ra? Astaga."

Daffa memegang kening dan pipi Aurora lalu beralih ke leher, badan Aurora panas.

"Ra bangun" kata Daffa sambil menepuk nepuk pelan pipi Aurora.

"Eunghh..."

Daffa meletakkan bungkus nasi goreng di nakas, dia mengangkat Aurora hingga duduk.

"Apa? Kamu baru pulang? Udah makan?" tanya Aurora.

"Ck, bisa ga pikirin diri kamu sendiri?"

Aurora menatap Daffa bingung, dia baru bangun dan langsung mendapat omelan dari Daffa.

"Kamu udah makan?"

Dengan pelan Aurora menggelengkan kepalanya.

"Kemaren makan ga?"

Lagi, Aurora menggelengkan kepalanya.

Menghembuskan nafasnya kasar, "Kenapa ga makan?"

Aurora menggaruk tengkuknya, "Ga laper."

"Makan sekarang ya?"

"Aku--"

"Makan," ucap Daffa tegas.

Daffa pergi ke dapur, mengambil piring dan minum untuk Aurora.
Aurora menatap Daffa aneh, dia tidak makan karena maagnya sudah kambuh di tambah lagi moodnya yang buruk. Daffa kembali dengan dua piring, sendok dan gelas berisi air putih.

"Kenapa ga makan si? Kan jadi sakit, kamu ngingetin aku makan tapi kamu sendiri ga makan" omel Daffa sambil membuka bungkus nasi goreng.

"Fely gimana?"

Gerakan tangan Daffa berhenti seketika, dia melirik Aurora yang kini sedang menatapnya tanpa ekspresi.

"Makan dulu ya? Nanti aku ceritain."

Aurora mengangguk. Moodnya tidak baik tidak buruk juga, Daffa menyuapinya telaten dan entah kenapa rasa kesalnya hilang begitu saja. Menyebalkan sekali, Daffa bersikap seolah tidak terjadi apa-apa padahal dia sudah dua kali membuat Aurora kesal.

"Sshh.."

Aurora refleks meringis saat perutnya tiba-tiba sakit, dia tau maag-nya sudah kambuh dan sekarang sakit perutnya kembali datang saat dia terlalu lama duduk. Biasanya Aurora tidak pernah minum obat jika maag-nya kambuh, dia hanya makan dan tidur setelah bangun tidur perutnya sudah tidak sakit lagi.

"Kenapa?" tanya Daffa sedikit panik.

"Ngga kok." Aurora tersenyum.

"Maag kamu kambuh?"

Diam berarti iya. Daffa menatap Aurora yang terlihat biasa saja padahal dia tau gadis itu sedang berusaha menahan rasa sakit di perutnya.

"Kamu biasa minum obat apa?"

"Ga minum obat."

Daffa loading sebentar tapi setelahnya dia mengerti, "Mulai sekarang kalo sakit itu minum obat ya? Nanti kalo tambah parah gimana?"

auroraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang