11. aurora

667 24 1
                                    

Siapa yang kangen? wkwkwk
Pokonya vote&komen jangan lupa yaa
Selamat membacaaa♥♥

🍭🍭🍭

Daffa hanya tersenyum kecil melihat refleks Aurora, dia yakin gadis itu pasti akan terkejut. Memang bundanya benar benar ingin membuat dia cepat menikah, sejak dia SMA Hilma senang sekali berbicara "nanti kalo kamu udah nikah.." juga "bunda lagi ngebayangin punya cucu imut" Daffa sendiri bingung kenapa bundanya memikirkan hal yang terlalu jauh.

"Cepet banget," ucap Aurora setelah hilang rasa terkejutnya.

Umurnya masih dua puluh tiga tahun belum dua puluh tujuh atau bahkan tiga puluhan tapi kenapa mommy dan mamanya terlalu cepat sekali mengatur acara pernikahannya dengan orang yang dia suka, dulu.

"Aku juga bingung."

🍭🍭🍭

Menggaruk kepala pelan, Daffa memasang senyum kikuk saat para penjaga toko perhiasan milik teman arisan bundanya terus berucap bahwa dia dan Aurora adalah pasangan yang serasi, terlihat saling mencintai dan mereka menebak kalau Daffa dan Aurora malah sudah berpacaran lama.

Aurora sendiri juga sedari tadi hanya tersenyum kikuk membalas ucapan-ucapan itu.

"Pesanannya bu Hilma ya mas?" tanya penjaga toko itu dengan senyum ramahnya, kapan lagi tebar pesona dengan laki laki tampan di hadapannya itu.

"Iya" jawab Daffa singkat.

Wanita itu langsung mengambil dua pasang cincin yang sudah di pesan Hilma tadi.

"Ini mas, kata bu Hilma kalo kurang cocok bisa milih yang lain."

Daffa beralih menatap Aurora yang sedang melihat lihat cincin sambil tersenyum kecil.

"Ra, sini."

Aurora menoleh, dia mengangguk dengan senyum yang masih melekat di bibir tipisnya.

Dengan cepat dia menghampiri Daffa, "Kenapa?"

"Ini cincin yang di pesen bunda, kalo kamu gak suka katanya bisa milih yang lain."

Aurora menatap cincin cantik di depannya, pilihan Hilma ternyata cukup bagus.

"Yang ini aja, aku suka" kata Aurora dengan tatapan yang masih tertuju pada dua cincin itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Yang ini aja, aku suka" kata Aurora dengan tatapan yang masih tertuju pada dua cincin itu.

Daffa tersenyum, dia menyuruh penjaga toko tadi mengemas cincin itu masalah pembayaran sudah dia lakukan sebelum pergi ke sini, tentunya Hilma yang mengurus tapi tetap menggunakan uangnya.

Walaupun di jodohkan Daffa tidak ingin pernikahannya di biayai oleh Hilma atau orang lain.

"Eh, Daffa!"

Daffa menoleh ke belakang lalu tersenyum kecil, yang memanggilnya adalah teman arisan Hilma pemilik toko perhiasan ini, Rere. Daffa beberapa kali sempat bertemu dengan dia karena Hilma suka mengadakan arisan di rumahnya.

auroraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang