38. aurora

196 11 2
                                    

"Tadi Gladys cerita tentang Aurora dia bilang Aurora suka mabuk dan sering ngerokok, dia bilang Aurora sering gonta-ganti pacar. Yah pokonya dia cerita semua keburukan Aurora, bunda gak terlalu jelas dengernya karena bunda tau kalo dia itu bohong."

Tangan Daffa terkepal erat, sialan jadi Gladys memfitnah istrinya? Ke bundanya sendiri? Ibu mertua Aurora? Benar-benar tidak tau malu. Darahnya mendidih mendengar itu, jika Gladys itu laki-laki maka dia akan menghampiri Gladys sekarang dan menghajarnya.

"Daf, tadi tante Rere ke sini karena punya tujuan penting."

"Apa?" Tanya Daffa, perasaannya tidak enak.

"Dia minta bunda buat jodohin kamu sama Gladys--"

"Maksudnya apa?!" Nada bicara Daffa sedikit meninggi, bertambah emosi mendengar ucapan Hilma.

"Denger bunda dulu."

Daffa kembali diam, tidak mengeluarkan suara tapi menahan emosi.

"Ya sebenernya Rere gak mau ngelakuin ini, tapi demi Gladys anak satu-satunya dia minta hal itu ke bunda."

"Setiap orang tua pasti sayang sama anaknya, Rere ga mau anaknya nanti jadi gila karena ga bisa dapetin kamu Daff. Dia bilang ke bunda kalo Daffa ga bisa cerai sama Aurora tolong jadiin Gladys istri kedua."

"Bunda jawab apa? Daffa ga mau ambil dua keputusan itu. Yang Daffa mau cuma hidup berdua sama Aurora selamanya."

"Iya sayang bunda tau, bunda tolak dan Gladys keliatan gak terima. Mungkin dia fikir setelah dia ceritain semua keburukan Aurora bunda bakal setuju dia jadi istri kamu."

Daffa menghembuskan nafasnya lega, dia sama sekali tidak habis fikir dengan isi otak Gladys itu. Kenapa gadis itu sangat ingin dia menjadi miliknya?

Sampai kapan pun dia tidak akan meninggalkan Aurora demi wanita lain. Aurora adalah yang terbaik dari yang terbaik, dan ketulusan gadis itu yang membuat dia jatuh sedalam dalamnya.

Setiap melihat keindahan wajah Aurora, segala perilaku gadis itu bahkan setiap perkataan yang keluar dari bibir Aurora selalu membuatnya jatuh hati berulang kali. Sebesar itu pesona Aurora, hal kecil saja sudah bisa membuatnya jatuh hati.

"Terus gimana sama tante Rere?" Tanya Daffa.

"Rere bener-bener ngerasa gak enak karena permintaannya tapi dia juga gak bisa liat anaknya terus-terusan ngomongin kamu yang jelas-jelas udah punya istri. Dan satu hal lagi." Hilma menjeda ucapannya.

"Dia sampe pajang foto kamu di setiap sudut kamarnya, separah itu dia Daff bunda takut kalo dia ngelakuin hal nekat lainnya."

Daffa tercengang, separah itu kan Gladys? Seingin itukah gadis itu untuk memilikinya?

Ya dia juga takut Gladys akan melakukan hal nekat lainnya, dia takut jika Gladys melukai Aurora. Mungkin dia akan menyuruh beberapa bodyguard untuk menjaga Aurora di mana pun saat dia tidak bersama Aurora.

"Jagain Aurora ya, dia anak baik. Keluarganya, ayahnya, bahkan dia sendiri itu orang yang hebat Daff. Dulu bunda, ayah kamu, papanya Aurora itu satu sekolah waktu SMA. Ayah kamu sama papanya Aurora sahabatan dari kecil, mereka selalu bilang kalau punya anak nanti mereka bakal jodohin anaknya supaya hubungan mereka makin erat."

"Hal itu bener-bener di lakuin setelah mereka punya anak dan sesuai harapan, anak mereka itu bisa jadi pasangan. Ayah punya kamu dan Ardi punya Aurora. Waktu kalian masih bayi aja mereka udah ngomongin pernikahan kalian nantinya."

"Bunda kadang suka iri sama persahabatan mereka, bahkan bunda iri sama Ardi yang hafal banget sama tingkah laku ayah kamu. Mereka setia kawan, dan yang bikin bunda tersentuh itu saat tanggal meninggalnya ayah kamu ga jauh dari tanggal meninggalnya Ardi."

auroraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang