Aurora mengigit bibir bawahnya, dia menatap Adel yang terlihat santai santai saja padahal waktu tunangan mereka dua puluh menit lagi.
Acara tunangan hanya di hadiri oleh keluarga dan teman dekat mereka saja.

(aurora)

(adel)
Menghembuskan nafasnya pelan, Aurora menghampiri Audy yang sedang fokus menata meja makan.
"Fokus banget."
Audy tersentak, "Sstt diem, gue lagi fokus biar bagus tataannya."
Aurora menggelengkan kepalanya, "Natasya mana?"
"Gak tau, paling lagi makan di pojokan."
Aurora bingung sekarang, dia harus menghampiri siapa? Kalau Adel dia pasti akan bertemu Daffa dan teman-temannya, Natasya tidak tau di mana, dan kalau menghampiri Siska dan Adriana dia akan bertemu keluarga Daffa juga Devian.
"Auntyyyy!!!"
Aurora menoleh, senyumnya terukir saat melihat Fandi-anak dari tantenya- yang kini sudah berumur tujuh tahun. Dulu sebelum Aurora ke Jepang Fandi sering main ke rumahnya dan merusuh.
"Bunaaa." Aurora menghampiri tantenya yang lebih akrab di panggil buna.
"Cantiknyaa" kata Disa.
"Kangen ihh," ucap Aurora lalu memeluk Disa, Dani-suami Disa- hanya tersenyum saja melihat kedekatan istrinya dengan Aurora.
"Aunty kok gak peluk Fandi sihh!"
Anak kecil yang memakai kemeja berwarna navy itu berkacak pinggang dengan wajah sebal.
Aurora tertawa, dia beralih memeluk Fandi yang tingginya kini sudah se-batas perutnya.
"Tinggi banget sih," ucap Aurora.
"Aunty aja yang kependekan."
Aurora mendelik sebal, walapun yang di katakan Fandi ada benarnya tapi dia tetap tidak terima di bilang pendek.
"Ra gak mau kenalan sama yang ini?" tanya Dani lalu menggendong anak keduanya.
"Ini Fany ya?"
Aurora tersenyum melihat Fany yang mengangguk, dari penampilan dan wajahnya Aurora bisa menebak kalau Fany akan menjadi gadis pemalu sama seperti Fandi.
"Fany sini sama Aunty."
Gadis kecil yang memakai dress senada dengan Fandi itu langsung meminta turun dari gendongan Dani.
Dia merasa senang melihat Aurora.Aurora menggendong Fany, sedangkan Fandi memegangi dress di bagian pinggangnya.
"Buna ke mamamu dulu deh," ucap Disa.
Aurora menganggukkan kepalanya, "Mama sama mommy ada di taman belakang bun."
Disa mengangguk, dia melangkahkan kakinya menuju halaman belakang di ikuti Dani tentunya.
"Haii Fandiii" sapa Audy heboh.
"Aunty didi" balas Fandi ramah.
Fandi sedari kecil memang memanggil Audy dengan sebutan "didi"
"Dy ambilin es krim gue dong" suruh Aurora.
Audy menurut, dia langsung mengambilkan es krim Aurora yang berada di kulkas di dapur. Tak butuh waktu lama Audy kembali dengan dua cup es krim milik Aurora.
"Fandi pegang ini." Aurora memberikan satu cup es krim pada Fandi.
Fandi itu pemalu tapi jika bersama Aurora dia bisa jadi lelaki yang super cerewet.
KAMU SEDANG MEMBACA
aurora
Romance(FOLLOW SEBELUM MEMBACA!) ____ seperti apapun hasil akhirnya aku tidak akan pernah menyesali itu -Aurora. Ketika orang yang dia suka kembali. Takdir tidak ada yang tau, Aurora tidak bisa mendapatkan orang itu saat SMA tapi dia bisa mendapatkannya se...