4. aurora

752 23 0
                                    

Keberuntungan sepertinya memihak pada kelas 12 ipa 3 karena saat pensi hari rabu kemarin kemenangan di raih oleh kelas mereka. Kelas mereka yang paling bersih, rapih dan bagus.

Kini di hari kedua bertema olahraga yang artinya Aurora tidak ikut andil dalam pensi kali ini. Yang mewakilkan kelas mereka ada para cowok yang akan bermain futsal.

Beda permainan olahraga beda juga juaranya. Masing masing permainan akan mendapatkan juara yang berbeda. Pensi kali ini hanya berhubungan dengan sekolah mereka, tidak mengundang sekolah lain. Adik kelas boleh datang boleh juga tidak. Sedangkan yang kelas 12 harus tetap datang walaupun tidak ada kegiatan.

Dari kemarin hingga sekarang mereka tidak memakai seragam, hanya memakai baju bebas tapi tetap sopan. Kali ini Aurora memakai kaos putih yang di lapisi jaket corduroy berwarna biru, celana jeans hitam, sepatu snakers hitam, rambutnya di ikat.

Kelasnya di permainan bola besar tapi Aurora malah duduk di kursi penonton khusus badminton, bergabung dengan adik kelas lainnya yang sedang menonton.

Tadi kelasnya sudah tanding dan mendapatkan poin yang tidak Aurora ketahui, intinya poin kelas mereka lebih unggul dari poin kelas 12 ips 2.

Aurora duduk bersama Angela dan Adel. Mereka mau menonton Daffa dan teman temannya. Daffa mengikuti dua eskul yaitu badminton dan basket, secara kebetulan Aurora juga mengikuti dua eskul, dance dan musik.

"Ayoo kak Daffa semangattt!!"

Aurora menatap adik kelas yang duduk di depannya, sedari tadi gadis itu selalu meneriaki nama Daffa. Matanya sudah panas melihat Fely yang duduk agak dekat dengan lapangan dan kini telinganya juga harus panas mendengar teriakan adik kelas di depannya. Ingin marah dan cemburu tapi tidak bisa, dia bukan siapa siapa Daffa.

"Dek suaranya pelanin dikit, berisik" tegur Angela.

Adik kelas menoleh ke belakang, "Kenapa kakak gak pindah aja?"

Aurora menghela nafasnya kasar, ada rasa ingin menendang wajah songong gadis itu.

"Percuma lo tereak kenceng gak bakal kedengeran, jarak lo jauh dari lapangan bodoh!" sarkas Aurora.

Trio A memilih menonton dari jarak jauh, mereka tidak ingin terlalu dekat takut ketiga laki laki itu melihat mereka.

Adik kelas itu langsung memasang tampang bodohnya, tanpa ucapan terimakasih dia langsung pindah mendekati lapangan.

"Gila ya panas kuping gue," ucap Aurora lalu mengusap telinganya kasar.

Daffa sedang berada di lapangan, laki laki itu terlihat fokus memukul kok tanpa mempertahatikan sekitar. Devian dan Alvin sudah selesai, Daffa yang terakhir.

"Ayo lakuin tugas terakhir" ajak Angela saat melihat waktu Daffa tanding sudah selesai.

Aurora mengeluarkan satu botol aqua yang ada di tasnya. Dia menyiapkan itu untuk Daffa. Adel dan Angela pun sama, mereka menyiapkan minum untuk Alvin dan Devian.

Adel sudah putus dengan Rafa kemarin. Putus tanpa alasan yang jelas bagi Rafa tapi jelas bagi Adel. Dia memutuskan Rafa karena dia tidak bisa melupakan Devian dan tidak ingin melukai Rafa lebih jauh.

"Nanti kumpul di sini lagi ya," ucap Adel.

Angela dan Aurora menganggukkan kepalanya. Mereka berpencar, mencari cara untuk memberikan air putih itu pada laki laki yang mereka suka.

Aurora berjalan mendekati lapangan, dia akan menitipkannya pada teman Daffa.

"Satrio!" Aurora melambaikan tangannya ke arah Satrio, dia juga berlari kecil menghampiri Satrio.

auroraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang