37. aurora

207 10 0
                                    

"Ra."

"Apa?"

"Kamu mau nginep di sini?"

"Aku ikut kamu aja."

"Pulang berarti."

Aurora tertawa kecil lalu menarik pelan hidung Daffa. Setelah makan malam tadi Aurora memilih untuk duduk di ruang tamu dan Daffa mengikutinya sejak tadi. Sekarang laki-laki itu duduk di karpet sambil bersandar di kakinya, sedari tadi dia menggenggam tangan Aurora dan sesekali mengecupnya.

Ada yang tau Daffa kenapa? Aurora bahkan heran dengan tingkah Daffa yang tiba-tiba sangat lengket padanya.

Untuk masalah cuci piring itu di ambil alih oleh Ricky, dia tadi suit bersama Daffa dan yang kalah harus mencuci piring. Jadi karena Ricky kalah dia dengan terpaksa harus mencuci piring sedangkan Hilma berada di kamar, mungkin istirahat.

Ting..tong..

Aurora dan Daffa menatap ke arah pintu yang tertutup, "Sebentar aku buka dulu pintunya."

Aurora baru ingin bangkit tapi bi Inem sudah datang terlebih dahulu, "Biar bibi aja non yang buka."

Aurora menganggukkan kepalanya, dia kembali duduk dan membiarkan Daffa menciumi tangannya lagi.

"Aduh pengantin baru lengket banget ya."

Mendengar itu Aurora dan Daffa refleks menoleh ke sumber suara. Di sana ada Rere dan Gladys.

Rere adalah teman bundanya tidak heran kalau dia datang ke sana tapi kenapa harus membawa Gladys? Ya walaupun Gladys adalah anaknya tapi kan selama ini Gladys tidak pernah ikut Rere datang ke rumahnya.

Daffa bangkit lalu mencium punggung tangan Rere diikuti Aurora. Diam-diam Daffa melirik Aurora yang sedang menatap Gladys waspada. Dia harus waspada agar suaminya tidak di tempeli lagi oleh manusia seperti Gladys.

"Eh udah dateng, duduk-duduk."

Hilma muncul dengan pakaian tidurnya, mungkin saja Hilma ada keperluan dengan Rere.

"Bunda piringnya taro mana?!!"

Teriakan Ricky terdengar dari dapur, laki-laki itu sama sekali tidak tau letak piring bersih. Selama ini dia kalau ingin makan hanya mengambil piring yang berada di atas meja, lagi pula Hilma suka mengubah tataan dapurnya.

"Ke dapur yuk bantu Iky" ajak Daffa.

Dia sengaja mengajak Aurora ke dapur agar bisa terhindar dari Gladys, lagi pula dia tidak mau anggota Trio A bangkit malam ini.

"Bang ini piring taro mana sih? Segala di pindah-pindahin semua pusing gue." Keluhan itu langsung terdengar saat mereka baru sampai dapur.

"Sini." Aurora mengambil alih piring-piring bersih itu lalu meletakkan di tempatnya semula.

"Bang enak ga punya istri?" Tanya Ricky lalu duduk di kursi meja makan.

"Enak" jawab Daffa sambil tersenyum ke arah Aurora. Dia ikut duduk di kursi sebelah Ricky.

"Teros aja jadiin gue nyamuk" sinis Ricky.

"Ekhem."

Aurora menoleh lalu melotot melihat keberadaan Gladys yang sedang berdiri di dekat meja makan. Siaga satu.

"Siapa bang?" Tanya Ricky bingung.

"Em hai, gue-- pacar Daffa."

"HAH?!!"

Daffa mendelik lalu membungkam mulut Ricky, "Berisik tolol nanti bunda denger."

"Dih lo serius selingkuh bang?"

auroraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang