"DAPPA TOLOL!!"
"HEH BEGOO!!!"
"ANJRIT PUNYA BINI DUA LO?!"
Daffa menatap Ian, Ben dan Jojo datar. Dia tau kalau datang ke cafe Ian yang mengundang keributan dari teman-temannya, tapi lebih baik seperti itu dari pada harus ribut dengan Aurora apa lagi Hilma. Daffa datang sambil menggendong Fely, tentu saja hal itu membuat ketiga laki-laki yang sedang santai heboh seketika.
"Heh lo napa bawa dia?" tanya Ben sedikit tidak suka, dia laki-laki bermulut wanita jadi wajar saja.
"Panjang ceritanya, pinjem kotak p3k sini" kata Daffa.
Ian bangkin, dia langsung mengambil kotak p3k yang memang tidak jauh dari tempat mereka.
"Nih."
Fely sudah duduk di kursi. Daffa mengambil kotak p3k yang di berikan Ian lalu mulai mengobati kaki Fely yang terluka.
"Dah tar aja di dongengin," ucap Jojo.
Ian dan Ben mengalihkan pandangannya, Jojo juga kembali sibuk dengan laptopnya dan sesekali bercanda dengan Ian juga Ben.
"Em.. Daffa" panggil Fely ragu.
Daffa menatap Fely sekilas, "Apa?"
"Tadi lo satu mobil sama Aurora? Kalian punya hubungan?" tanya Fely hati-hati, takut menyinggung Daffa.
Daffa tersenyum, dia mengangkat tangan kirinya lalu memperlihatkan cincin yang ada di jari manisnya.
"Istri" kata Daffa singkat.
"M-maksudnya?" Fely loading.
"Aurora istri gue."
Deg. Hilang sudah harapan Fely. Selama ini dia selalu berada di dekat Daffa, berharap Daffa membalas perasaannya. Namun, harapan itu tidak akan menjadi kenyataan. Daffa sudah menikah, tidak ada kesempatan lagi untuk dia. Dia sempat kuliah di Surabaya selama enam tahun, waktu kepergian dan kedatangannya sama seperti Aurora.
"Udah Daf, kaki gue udah enakan kok" kata Fely.
"Hm." Daffa merapihkan kotak p3k itu lalu meletakkannya di atas meja.
Fely kira Daffa akan menahannya dan terus mengobati kakinya, tapi ternyata Daffa menurut dengan menjawab singkat.
"Gue duluan, bisa balik sendiri kan?"
Fely mengangguk kaku.
"Ian, Ben, Jojo gue duluan" pamit Daffa.
"Lah? Lo mampir buat jadi dokter dadakan?" bingung Jojo.
Daffa mengangkat bahu, "Gue masih banyak kerjaan."
"Yaudah sono, tiati lo banyak pelakor jaman sekarang" kata Ben setengah menyindir Fely yang masih diam sambil menatap Daffa.
"Yee tolol mulut lo." Ian menabok bibir Ben.
Daffa tidak menjawab ucapan Ben, dia langsung pergi dari sana. Niatnya akan ke kantor lalu saat jam makan siang mungkin dia akan menghampiri Aurora.
"Lo masih mau di sini?" tanya Ian pada Fely.
"Ini gue mau balik." Fely mengambil tasnya, dia langsung pergi dari sana dengan kaki yang ternyata masih bisa di gunakan untuk berjalan.
"Itu kaki dia gak kenapa napa!" Jojo menunjuk Fely yang sudah menjauh.
"Di kata pelakor!" Ian ikut kesal.
"Laporin Aurora ahh," ucap Ben lalu mengeluarkan handphonenya, dia akan melapor pada Aurora.
Dasar mulut ember.
KAMU SEDANG MEMBACA
aurora
Romansa(FOLLOW SEBELUM MEMBACA!) ____ seperti apapun hasil akhirnya aku tidak akan pernah menyesali itu -Aurora. Ketika orang yang dia suka kembali. Takdir tidak ada yang tau, Aurora tidak bisa mendapatkan orang itu saat SMA tapi dia bisa mendapatkannya se...