48. aurora

77 3 0
                                    

Daffa kembali memasuki kamar inap sang istri, hari ini dan seterusnya mungkin dia akan lebih sering di rumah sakit. Dia tidak ingin kejadian seperti sekarang terulang lagi dan soal pekerjaan dia bisa meminta Triya untuk mengurusnya.

Dia sedang memakan makanan yang di berikan Hilma tadi. Hilma sudah pamit pulang karena takut Ricky khawatir dia tidak ada di rumah, dia tadi datang ke rumsh sakit tanpa mengabari Ricky di tambah handphonenya tertinggal karena terlalu panik dengan kondisi Aurora.

Tadinya Daffa ingin mengantarkan Hilma pulang tapi Hilma menolak, Hilma bilang dia akan pulang di antar Ben dan menyuruh agar Daffa tetap di rumah sakit menjaga Aurora.

Daffa menghentikan kegiatan makannya yang tidak terasa nikmat itu, dia menatap sang istri yang masih setia berbaring tanpa bergerak sedikitpun.

"Kamu nemenin aku makan tapi kamu ga ngelakuin apapun, biasanya aku makan sambil dengerin kamu cerita tapi sekarang kamu cuma tidur aja" kata Daffa pelan.

"Kamu ga mau bangun?"

"Aku kangen kamu Ra."

"Cape ya? aku bodoh banget jadi suami ya?"

"Maaf."

Daffa mengusap lembut jari jemari sang istri, dia melanjutkan kegiatan makannya. Walaupun tidak terasa nikmat dia harus tetap mengisi perutnya agar tidak jatuh sakit, dia harus tetap sehat untuk menangkap si pelaku, dia harus tetap sehat untuk menjaga sang istri dan dia juga harus tetap sehat untuk selalu bekerja.

Tokk.. tok tok..

pintu kamar inap Aurora di ketuk, Daffa melirik sekilas lalu menyuruh orang yang mengetuk pintu itu untuk masuk.

"Maaf menganggu tuan, di depan ada Jojo dan juga Nino" kata Sam memberitahu.

Daffa mengangguk mengerti, dia membereskan bekas makannya itu setelah selesai dia keluar dari kamar inap Aurora.

"Panggil Adel, suruh jagain Aurora sebentar" suruh Daffa setelah dia keluar dari kamar inap Aurora.

Ben yang mendengar itu dengan sigap menuju ruangan Adel yang tidak jauh dari sana. Setelah Adel datang Daffa dan yang lainnya langsung pergi meninggalkan rumah sakit untuk urusan lain, ya apa lagi kalau bukan memberi pelajaran kepada dua orang tadi.

"Makin hari dunia makin kejam aja ye bro" kata Nino sambil berjalan, matanya mengadah ke arah atas.

"Namanya juga dunia, emang paling enak di surga kayanya" sahut Jojo.

"Pengennya masuk surga tapi kelakukan lo tiap hari bejat semua" kata Ben.

Jojo hanya menyengir mendengar itu. Daffa, Jojo, Nino dan Ben pergi menuju tempat rahasia yang sudah di siapkan oleh Daffa.

Bima, Ramzi dan Devian masih berada di sana, mereka menjaga Aurora. Walaupun Daffa sudah memerintahkan beberapa anak buahnya untuk menjaga Aurora dari jauh tapi tetap saja yang namanya teman pasti akan selalu khawatir apa lagi mereka berteman sejak SMA hingga sekarang dan itu bukan waktu yang singkat.

📍📍📍

"A--mp-un. Ma-af saya m-minta maaf."

"S-aya c-cum-a di suruh."

Baru memasuki ruangan tersembunyi yang minim cahaya itu Daffa sudah mendengar suara memohon ampunan dari kedua orang yang tadi sempat dia bawa. Daffa bukan psikopat gila, dia hanya ingin membuat kedua orang itu jera dan mengaku atau mungkin dia akan menyandera kedua orang itu sampai dalang dari semua ini terungkap.

Dia bisa saja membunuh kedua orang itu sekarang tapi dia tidak akan melakukan itu, dia tidak ingin memakai cara kotor, dia tidak ingin Aurora memiliki suami seorang pembunuh.

auroraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang