PART 31 ~ Pengakuan

1.5K 127 199
                                    

HALLOOO
APA KABARNYA SEMUA? BAIK KAN? PASTI BAIK DONG YA💛💛

STAY SAFE. STAY HEALTH💛

BEBERAPA JAM LAGI TAHUNN BARUUU GUYSSS🎉✨

♡♡

"Selamat datang kembali Pak. Selamat ya Pak. Langgeng sama pacar barunya."

Tristan mengernyit. Ketika dia kembali keruangan, Meta sang sekretaris mengucapkan kata-kata aneh itu. Kok gercep ucapannya? Kan belum juga ditembak.

Tidak menghiraukan, Tristan kembali berjalan menuju ruangan. Duduk bersandar di kursi kerjanya yang sudah hampir dua minggu ia tinggalkan. Sebenarnya waktu kepulangannya masih tersisa dua hari. Memang betul, segala urusan yang menyangkut pekerjaan sudah selesai kemarin malam tetapi untuk dua hari sisanya biasa akan digunakan untuk sekedar jalan-jalan sendiri mengelilingi kota yang selalu tidak lupa masuk ke dalam list travelnya.

Tristan sudah biasa jalan-jalan sendiri. Menurutnya lebih nyaman bisa mencari tau tempat asing yang didatangi. Ibarat dilepas ditengah hutan, ia akan berkelana.
Tapi untuk kali ini, lebih menyenangkan jika dia pulang cepat ke Indonesia. Masuk kantor lebih menyenangkan soalnya. Kangen kantor, kangen doi.

Sebelum memulai pekerjaan, Tristan menyempatkan diri untuk buka social media instagram sejenak. Postingan yang muncul pertama adalah foto akun instagram dari Adela Jacinda, foto yang sedang berada di pusat perbelanjaan khususnya tempat boneka. Dengan kartun boneka berwarna hijau, buaya yang sementara dipeluknya dengan bibir sengaja dimonyongkan. Caption ‘Mau buaya? Mending jangan deh.’ Tristan menggeleng-geleng. Lucu sih fotonya. Oke, di like fotonya. Tidak lupa ia meninggalkan komentar ‘Kerja. Jangan main instagram terus.’

Di postingan selanjutnya ada foto berbeda dari model internasional yang baru ditemuinya selama beberapa hari di New York. Foto pria dan wanita dalam satu event pergelaran busana. Yah, pria itu adalah dirinya sendiri. Caption "Nice to meet you, Tristan!' Oke, di like.

Tiba-tiba soal Adela, dia kangen. Hmmm, apa harus sekarang dia meminta gadis itu untuk kemari keruangannya? Tapi untuk apa?

Tristan mulai keluar ke depan pintu ruangan menuju ruangan kerja Meta. Sesuatu yang harus ia sampaikan pada Meta. "Met, yang kerjain laporan daftar kualitas tools project Surabaya siapa sih?"

"Ohh itu Adela, Pak penanggung jawabnya."

"Oke, bilang keruangan saya sekarang. Bawa laporan project."

"Baik Pak."

Dengan cepat Meta mulai menekan nomor telfon di telfon kantornya. Tidak membutuhkan waktu lama akhirnya diangkat. Meta hanya mengangguk mendengar percakapan dari pihak seberang pertanda mengerti.

"Laporan yang bapak minta, sebentar lagi akan segera menuju kemari Pak."

Tristan mengangguk mantap kemudian beralih kembali ke ruangannya. Dia tinggal menunggu sekarang.

Toktokk

Tidak lama kemudian terdengar ketukan pintu dari luar. Tristan tersenyum senang kemudian bersuara. "Masuk."

"Selamat siang, Pak. Ini laporan yang bapak minta."

Senyum Tristan sedikit memudar ketika dia tau bukan seseorang yang dimaksud yang datang.

"Kenapa kamu yang bawa laporannya kesini?" Tristan tidak mengerti yang datang kemari bukanlah Adela melainkan Naya.

"Ya?" Naya sedikit bingung. Dia kemari memang membawa dua laporan. Yang satu laporan perihal bagaimana ergonomisnya dari konsumen mengenai hasil karya perusahaan dan yang satunya laporan quality tools dari project Surabaya yang sementara dibangun.

DEAR MY BOSS (TRISTAN & ADELA) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang