APA KABAR SEMUA? TAHUN BARU, SEMANGAT BARU. SELAMAT TAHUNN BARU YA❤❤
BAB INI PANJANG YA, JADI JANGAN BOSENN BACANYA😭🤣
♡♡♡
Dua tahun lalu.
Gadis itu nampak kebingungan. Tempat ini baru ia datangi hari ini. Layaknya seseorang yang sedang tersesat, seperti itulah gambaran dari gadis itu sekarang. Panik, takut dan jantung tidak karuan.
Sebenarnya, bisa saja ia pulang ke tempat Kakaknya tinggal, tapi kali ini tidak bisa. Hal ini menyangkut masa depannya kedepan. Sehingga tidak semudah itu untuk berkata, pulang.
Dia Adela, mahasiswi semester tujuh. Umurnya masih 20 tahun dan sudah saatnya sebagai intern. Datang ke perusahaan besar dengan tujuan membuat penelitian sebagai syarat untuk maju ke sidang berikutnya menuju sarjana teknik.
Ketakutan terbesarnya adalah di lepas seorang diri di kota orang. Yah, ini bukan kotanya sendiri. Melainkan Jakarta. Awalnya ia di antar oleh sang Papa dari Manado ke Jakarta. Tetapi, karena sesuatu yang mendesak, sehingga membuat sang Papa lebih dulu pulang ke Manado.
Oke, kembali di situasi gugupnya. Adela masih setia duduk seorang diri di lobby kantor. Pagi itu, orang-orang terlihat sibuk. Kelihatan mereka seperti sedang tergesa-gesa seperti di kejar waktu. Beberapa orang nampak saling menyapa kemudian melanjutkan perjalanannya lagi.
Adela, gadis itu masih bingung. Sampai saat ini dia tidak tau harus menuju kepada siapa. Tadi, dia sempat bertanya kepada resepsionis, dan menurut informasi yang di dapat, tahap selanjutnya adalah langsung ke ruangan HRD untuk melapor. Hanya itu. Tapi masalahnya, dia tidak tau letaknya dimana. Bahkan untuk letak struktur lay-out kantor ini, dia tidak menemukan gambaran tersebut.
Sedikit hilang harapan, Adela menghela nafas berat sambil terduduk lesu di bangku depan lobby. Mata gadis itu sedikit memindai pria dengan kaca mata hitam di depan sana, terkesan cuek tanpa adanya senyuman. Tapi walau begitu, pria itu nampak terlihat sangat keren. Adela bahkan nampak terpaku pada pandangannya.
Pria itu baru saja sampai, tetapi pengaruhnya mampu membuat keributan di kantor ini. Bukan pria itu yang ribut, tetapi pengikut-pengikutnya. Semua orang nampak hormat padanya, banyak yang memberi salam.
Sampai ada saat dimana, pria itu memberikan senyuman tipis sebagai jawaban. Karena senyuman tipisnya itu, mampu membuat karyawan, khususnya karyawan wanita mencair seperti ice cream. Adela juga yang melihat kejadian itu dari kejauhan sampai terpesona.
Lama dengan kekagumannya sampai tidak sadar, pria itu sekarang sudah berada tepat di hadapannya. Dia nampak membuka kaca mata hitam yang sedari tadi bertengker. Tapi seperti pernah bertemu, Adela mengernyitkan dahi.
Ah, iya ini Tristan. Pria yang dulunya pernah ia temui di Manado. Duh, ganteng banget ya. Tapi kok, beda, auranya juga beda.
Dulu beberapa tahun yang lalu, dia ingat jelas. Tristan merupakan pria hangat yang sayang anak-anak dan suka menyapa. Tapi di kantor ini, pria itu jelas berbeda.
"Kamu anak intern baru disini?" Tanya Tristan.
"Ah, iya, Pak. Perkenalkan saya Adela Jacinda, intern baru di perusahaan ini," Adela tidak yakin, apakah pria ini mengenalnya atau tidak. Sehingga dengan berani ia memperkenalkan diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEAR MY BOSS (TRISTAN & ADELA) END
Художественная проза[PROSES TERBIT] Bagi Adela, Tristan adalah orang yang ia buang jauh-jauh dari daftar suami idaman. Ganteng sih, iya. Bahkan sebelumnya Adela sempat memasukannya dalam daftar pria idaman. Tapi sekarang tidak lagi. Entah gossip dari mana, sampai ia me...