Hallo semua, udah lama aku gak balik di lapak ini, bukan cuma lapak ini sih, tapi semua hal tentang wattpad heheh.
Kali ini udah ending ya, sebenarnya rencana ada tiga part lagi tersisa, tapi sepertinya, part itu aku simpan dulu untuk nanti dibukukan.
Kabar baiknya, Dear My Boss akan naik cetak yuhuyy🥰
Ssstt, di novel cetak nanti ada rahasia sebelum Adela-Tristan memutuskan untuk menikah, wkwk.
Kemungkinan bulan April atau Mei. Makanya yang belum selesai baca, silahkan di baca ya🥰
***
Taptapp.
Mengenang awal kedatangannya ke perusahaan ini, mampu membut gadis itu senyum-senyum sendiri. Tidak menyangka, pertemuan pertama dengan Tristan di kantor sekaligus pertama kalinya ia datang ke kantor adalah merupakan jalan takdirnya.
Setelah kedua belah pihak keluarga bertemu sekiranya empat bulan yang lalu di rumah Adela, seminggu lagi merupakan hari-H pernikahan. Adela dan Tristan juga sudah resmi tunangan bulan lalu. Tinggal menunggu beberapa hari lagi untuk resmi menjadi pasangan suami-istri.
Hari ini rencana Adela dan Tristan akan menyebar undangan pernikahan untuk orang-orang kantor dan juga para kenalan. Yang mendapat tugas membawa undangan tersebut adalah Adela, sementara Tristan pria itu masih sibuk dengan urusan bisnis.
"Adela!"
Adela menengadah, senyumnya merekah. "Mbak Naya, Mas Adit?"
Adela segera menuju tepat di mana Adit dan Naya berdiri. Sepertinya memang khusus sekali pagi ini Adit dan Naya menunggunya di depan lobby kantor.
"Mas Adit ngapain disini? Bukannya kerja?"
"Iya, khusus seminggu ini Mas ada di Jakarta, ada urusan. Sekaligus minggu depan kan pernikahan kamu. Harus hadir dong."
Adit melihat situasi sekeliling kemudian lebih mendekat ke arah Adela dan Naya. "Tega ya kamu, katanya mau nikah sama Mas, eh malah lebih pilih Pak Tristan."
Bibir Adela hanya mengerucut. "Kan becanda aja, Mas."
"Haha, Mas juga cuma becanda kok. Kalau gitu mana undangannya? Tas di tangan kamu, isinya undangan semua kan?"
"Iya Mas, bentar ya aku cari dulu."
"Undangan buat Mbak juga ada kan? Kamu gak lupa?"
"Nah ini undangan buat Mas Adit---Yah, Mbak Naya mah gak perlu pakai undangan segala, kan bridesmaid. Undangannya resmi tau kalau buat Mbak Naya gak perlu pakai kartu-kartu segala."
"Iya tau, Mbak cuma becanda aja kok ini. Eh, gimana semua persiapan lancar? Gaun aman kan semua?"
"Aman, Mbak," Adela tersenyum mantap. Mengingat perihal gaun, sore nanti ia dan Tristan akan fitting baju ke empat, entah berapa kali ia harus berganti pakaian di hari pernikahan nanti, tapi hari ini ia akan mencoba pakaian lagi.
Naya juga tersenyum menatap Adela. Perasaan, hal seperti ini sudah pernah mereka alami dulu. Sewaktu Adit masih bekerja di perusahaan Tristan dan formasi mereka masih lengkap bertiga.
Dulunya membicarakan perihal Tristan alias bergibah, sekarang tertawa bahagia menyangkut kehidupan Tristan.
"Mas sih udah pernah mikir dari dulu kalau kamu itu suka sama Pak Tristan. Pak Tristan juga begitu, intinya sama-sama suka. Terbukti sih sekarang, hati mana bisa menolak."
KAMU SEDANG MEMBACA
DEAR MY BOSS (TRISTAN & ADELA) END
Fiksi Umum[PROSES TERBIT] Bagi Adela, Tristan adalah orang yang ia buang jauh-jauh dari daftar suami idaman. Ganteng sih, iya. Bahkan sebelumnya Adela sempat memasukannya dalam daftar pria idaman. Tapi sekarang tidak lagi. Entah gossip dari mana, sampai ia me...