PART 15 ~ Makan siang

1.7K 136 317
                                    

PART 15

HALLO, APA KABAR?? BAIK KAN? PASTI DONG HEHEH. SAMA AKU JUGA BAIK. CUMA LAGI BANYAK TUGAS AJA, TUGAS KULIAH HEHEHE.

JANGAN LUPA FOLLOW IG WATTPAD INI YA @WATTPADBYSHELA
O

PEN FOLLBACK KOK❤❤

♡♡♡

Siangnya, Tristan yang baru saja selesai mengerjakan tugasnya meregangkan tangan ke berbagai arah. Ia baru merogoh ponselnya yang berada didepannya itu. Dilihatnya ponselnya itu sudah banyak sekali chat.

Niat bener sih ni tante.

Tristan mengernyit heran. Karena ponselnya dalam mode silent. Tidak mau ada yang mengganggu pekerjaannya sehingga membuatnya tidak memperhatikan ponselnya itu. Segera ia beranjak dari kursi kebesarannya menuju cafeteria kantin.

Bisa-bisa Tantenya itu ngambek dan marah-marah mengatainya keponakan durhaka karena tidak ikut makan siang. Ini saja, melalui chat sudah banyak spam ngegass. Apalagi tidak datang, wah bisa-bisa mode silent juga Tantenya itu.

Tristan mengitari semua penjuru cafeteria yang luas. Matanya memindai dimana letak keberadaan Tantenya. Bu Rati yang awalnya asyik bercengkrama dengan kedua karyawan juniornya itu nampak sadar akan kehadiran Tristan. Senyuman wanita paru baya itu tertarik sesekali melirik salah satu karyawan didepannya, Adela.

Wahh, bagus dong nih. Tristan sama Adela makan siang bareng.

Tangan Bu Rati melambai-lambai kearah Tristan. Tristan yang nampak sudah menyadari hal itu segera menuju ke tempat Bu Rati. Namun ternyata Tantenya itu tidak sendiri ada juga dua karyawan yang mengekori. Sebelum menuju kesana, Tristan lalu celengok-celengok kekanan dan kekiri.

"Ehh, ehh. Tunggu" Cegah Tristan pada salah satu karyawan yang sementara membawa nampan makanan. Tristan juga tidak mengenali lelaki berumur 30 kurang lebih ini. Yang ia tau lelaki ini adalah karyawan di perusahaannya. Lelaki itu nampak hormat padanya. Ya iyalah, Tristan kan bossnya disini.

"Ada apa ya, Pak Tristan?"

"Saya mau nanya. Penampilan saya hari ini bagaimana menurut kamu?"

Karyawan pria itu mengernyit. Tidak mengerti dengan tujuan boss mereka bertanya. Ya tampilannya kan memang sama seperti penampilan setiap hari. Berwibawa. Kalo ditanya bagaimana dimata wanita, tidak usah ditanya lagi pasti bossnya itu tau sendiri jawabannya. Hanya dengan memakai kous oblong gombrang saja Tristan sudah banyak digilai wanita. Apalagi jika begini dengan tampilan setelan jass hitam pas badan ini. Ya ampun, dirinya saja yang adalah laki-laki bilang dia tampan dan merasa insequre sendiri.

"Seperti biasanya, Pak. Bagus, keren, membahana. Idola kantor" Pria itu mengancungkan jempol.

"Okee, bagus. Terimakasih" Tristan berlalu menepuk seraya menepuk pundak karyawannya itu. Tidak ada kaca, mata seseorang pun bisa jadi untuk melihat penampilan.

"Eheemm" Tristan berdehem ketika dirinya sudah berada tepat didepan ketiganya. Ketiganya yang awalnya sementara sibuk dengan cerita-cerita perihal baju model jaman sekarang nampak mendengokan kepala. Adela yang awalnya antusias menujukan foto-foto dari ponselnya nampak memutar bola matanya malas.

Ehhh, ngapain sih manusia tertega dan terkejam ada disini? Aduhh, Dela masih dendam tau gak!

"Wahh, ada Pak Tristan nih. Mau ikut makan disini juga, Pak?" Tanya Naya.

DEAR MY BOSS (TRISTAN & ADELA) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang