Selamat selasa produktif❤
Semangat semua❤
♡♡♡
Tristan tetaplah Tristan, orang sibuk tetap orang sibuk. Adela sudah menginfokan kabar ulangtahun Opa Hans yang mengharuskannya pulang, Tristan juga di ajak Adela, sekaligus niatnya memperkenalkannya pada keluarga dan saudara. Gini-gini, dia menunggu momen seperti ini untuk pulang dan membawa pacar ke rumah.
Selalu saja, ketika ada acara perkumpulan keluarga besarnya Adela, selalu saja gadis itu selalu diserang karena tidak ada pacarnya. Adela kan jadi suka minder gitu kalau ada acara kumpulan keluarga besar.
Tapi sekarang kan, dia sudah punya pacar hanya saja kali ini berbeda, situasinya beda. Tristan itu pria sibuk dan punya tanggung jawab besar. Ia juga sangat maklum dengan hal itu.
Walau tidak ikut Adela pulang, Tapi Tristan tetap mengantar Adela ke Bandara. Tiga hari sebelum acara ulangtahun, gadis itu sudah pulang. Berbeda dengan Kenzo yang baru akan pulang dua hari ke depan.
"Gak apa-apa kan saya gak ikut kamu pulang? Kamu bisa sendiri?"
Tristan bertanya saat mereka baru saja tiba di Bandara, pria itu juga nampak membawakan koper untuk Adela sampai ke dalam. Walau sudah rela melepas Adela pergi selama beberapa hari, tapi rasanya ia akan rindu berat selama lima hari kedepan.
"Gak apa-apa, Pak. Saya bisa sendiri kok. Saya juga ngerti, Pak Tristan itu sibuknya gimana. Mama sama Papa juga pasti ngerti kok."
Rencananya sih, Adela akan kasih tau langsung nantinya kalau dia sudah punya pacar sekaligus meminta maaf juga karena pacarnya tidak ikut datang. Tapi Adela yakin, mereka pasti akan mengerti. Mereka kan keluarga yang pengertian.
"Ya udah, salam buat Mama dan Papa ya. Buat Opa juga, selamat ulangtahun."
"Iya, Pak. Pasti saya sampein kok. Oh iya, Pak Tristan bisa main bola gak?"
Tristan terlihat berpikir. Ini kenapa pacarnya malah tanya soal bola?
"Pak Tristan bisa main catur juga gak?"
"Bisa. Kenapa emangnya?"
"Papa saya hobinya main bola sedangkan Opa hobinya main catur. Jadi kalau nanti Pak Tristan main ke rumah, bisa gabung sama mereka hehe."
Tristan tersenyum kemudian mengusap kepala Adela. Lama berjalan ternyata mereka sudah berada di dalam bandara, tempat pengantaran terakhir untuk yang mengantra, selanjutnya hanya untuk yang berangkat saja yang bisa lanjut.
"Saya jadi gak sabar akan hari itu. Kamu hati-hati ya?"
"Saya juga gak sabar hehe. Oh iya Pak---" Kata-kata Adela menggantung, kemudian menatap jelas lelaki itu dengan serius. "Pastinya saya bakalan kanget berat sama Pak Tristan. Baru disini aja, saya udah gak rela Pak. Gimana nantinya."
KAMU SEDANG MEMBACA
DEAR MY BOSS (TRISTAN & ADELA) END
General Fiction[PROSES TERBIT] Bagi Adela, Tristan adalah orang yang ia buang jauh-jauh dari daftar suami idaman. Ganteng sih, iya. Bahkan sebelumnya Adela sempat memasukannya dalam daftar pria idaman. Tapi sekarang tidak lagi. Entah gossip dari mana, sampai ia me...