PART 6 ~ Double Trouble Couple

2.5K 189 517
                                    

PART 6

Pria dengan setelan jas hitam, tidak lupa juga si mbak kuning, sekuning Spongeboob. Sudah mengambil posisi duduk dimeja yang sama dengan Adela dan Keenan. Pria itu hanya tersenyum mengejek. Sisi keiblisan dengan wujud manusia tampan jadi terkesan nyata.

"Ehh, ada pak Tristan? Kebetulan yah kita ketemu disini hehe. Bapak ngapain kesini?"

Paan sih, Adela?

"Saya beli donat" Tristan tersenyum jahat sambil menjunjung tinggi satu box donat seperti yang Adela beli.

"Ohh gitu yah, pak. Ehhmm, Pak Tristan mau saya sama mas Keenan pindah tempat duduk? Takutnya ganggu bapak lagi pacaran" Adela nyengir. Ia segera berisyarat pada pria didepannya.

Sebenarnya jika disuruh pindah tempat duduk, Adela juga tidak mau. Orang Adela datang duluan, kok disuruh pindah. Tapi ini, situasinya gak enak banget. Dia tidak mau berurusan lama-lama dengan bossnya itu. Ditambah lagi ekspresi si mbak spongeboob pengen banget berduaan dengan Tristan.

"Gak perlu! Saya lagi gak pacaran. Kenapa kamu jadi mau pindah? Saya kira tadi kamu panggil saya buat gabung duduk disini"

"Ehh, gak kok pak. Pak Tristan salah liat, saya gak manggil bapak gabung kesini kok"

Salah siapa nih? Salah jarinya Adelalah, masa Adela sih.

"Ohh gitu yah? Maklum mata saya udah miness" Pengucapan kata terakhirnya sedikit diberi penekanan. Sepertinya Adela jadi ingat satu hal. Ahh, iya kata-kata yang ia ucapkan tadi di cafeteria kantor bahwa matanya sudah mines. Wah, Pak Tristan masih inget aja.

"Ato jangan-jangan, saya yang ganggu kamu? Kamu lagi pacaran?" Mata Tristan memindai sepasang manusia dihadapannya. Matanya tajam, seperti biasa. Keenan juga begitu, matanya memindai Tristan, dari bentuk perawakannya, caranya berpakaian sampai bahasa yang ia ucapkan.

Adela menggeleng tagannya ia silangkan membentuk huruf X "Gak, pak. Ini masnya saya, Mas Keenan"

"Mas? Kakak kandung kamu?" Tristan mengernyit. Setahunya, kakak dari Adela bukan begini tampangnya. Tinggi sih, iya mungkin sama, tapi kulitnya masih lebih putih kakaknya Adela dan diliat lagi, kakaknya Adela memiliki lesung pipi sama seperti Adela. Tapi pria ini gak ada tuh, datar kayaknya.

Mereka memang belum pernah ketemu. Saat pertemuan keluarga di Manado, kakaknya itu tidak datang dengan alasan kuliah. Tetapi Tristan pernah melihatnya di foto yang Adela unggah di instagram. Dan juga, Adela kan Manado kenapa panggil kakaknya dengan embel-embel mas?

"Bukan mas kandung. Ini Adik dari kakak ipar saya, pak"

"Perkenalkan, saya Keenan Wiratama"

Keenan mengulurkan tangannya. Ehh, anjirr!! Ngapain mas Keenan pake kenalan segala? Takutnya si bapak malah cuek bebek dan bikin tangannya mas Keenan bertepuk sebelah tangan lagi.

"Tristan Prasaja, CEO PT. JAYA MANUFACT tempat Adela kerja"

Ehh, tumben loh?

Tidak disangka. Uluran tangan Keenan dibalas oleh Tristan. Membuat Adela celengok-celengok tidak jelas. Tadi aja, pas Adela mau nyalamin di ruang HRD. Tristan cuma liatin doang, malahan lewatin gitu aja. Udah berpindah haluan pak? Bosen maen cewek emangnya?

Ihhhh, Adela bergidik ngeri. Pikirannya sudah sampai jauh kesana. Maklum yah, halunya memang tingkat tinggi, diluar batas. Sehingga apa yang nyantol langsung dipikirin terus.

"Kenalin, saya Davika" Sebuah tangan terulur didepan Adela. Membuatnya tercengang. Mulutnya membentuk huruf O dan matanya membulat.

Ohh, jadi nama mbak spongeboob tuh Davika toh, kenapa bukan Sendy?

DEAR MY BOSS (TRISTAN & ADELA) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang