PART 40 ~ Usaha Tristan

1.3K 98 198
                                    

Hallo, selamat selasa manis.
Semoga hari ini lancar ya, aminnn paling serius pokoknya❤️

 Semoga hari ini lancar ya, aminnn paling serius pokoknya❤️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yang lagi ngerjain tugas, project dll semangat terus ya. Hal itu di utamakan, kalau dah selesai kerjain bisa main wkwk

Gambaran aku lagi menyemangati diri sendiri wkwk

***

"Siapa dia?" Opa Hans yang baru saja pulang dari ritual jalan-jalan kompleks di pagi hari nampak mengernyitkan dahi. Di luar nampak mobil yang asing di matanya, sehingga membuat tanda tanya besar dalam kepala. Barulah ia di dalam, lalu pertanyaannya terjawab. Tapi siapa?

Opa Hans juga sedikit kaget melihat Adela yang sudah keluar kamar sementara duduk manis di ruangan tamu bersama Kenzo dan orang asing itu. Orang asing itu juga auranya tidak biasa, walau hanya mengenakan kous berkerak, celana jeans, beserta sneakers, tetapi auranya terlihat berbeda. Soalnya Opa Hans tau, dari atas hingga bawah outfit yang di pakai mencapai puluhan juta rupiah. Bahkan untuk jam tangan, itu pasti mahal.

"Selamat pagi, Opa. Maaf kedatangan saya kemari tiba-tiba."

"Iya, maksudnya siapa? Namanya siapa?"

"Saya Tristan Opa."

"Opa, ini pacarnya Dela. Pacar yang Dela cerita kemarin. Asli loh, bukan tipu-tipu."

Mata Opa Hans membulat, ia kaget sendiri. Berani sekali laki-laki ini sampai kemari. Tidak mau menanggapi lebih lama, Opa Hans segera melangkah pergi menuju kamarnya. Menonton berita pagi menjadi hal yang lebih menarik dari pada ini.

Melihat Opa Hans yang sepertinya langsung pergi tidak menanggapi kehadirannya, membuat Tristan hanya menghela nafas. Sesekali pria itu menatap Adela yang masih diam, ekspresianya juga bahkan lebih kaget dari Tristan.

"Sabar aja, Tan. Opa emamg gitu orangnya. Gue harap lo ngerti," Kenzo seketika menepuk lengan Tristan pelan kemudian menuju ke kamarnya, meninggalkan Adela dan Tristan berdua di ruang tamu.

"Pak, maaf ya, sikap Opa tadi gak seharusnya begitu. Oh atau, kalau Pak Tristan gak tahan, bisa pulang aja. Ini gak serius kok, nanti juga selesai dengan sendirinya. Gimana?"

Ada hal yang di rasa berbeda disini, biasanya saat dia di cueki itu tidak menjadi masalah. Tapi ini, saat Tristan yang merasa tidak dianggap membuat hatinya sedikit nyeri. Menyuruh Tristan pulang, mungkin adalah hal yang tepat untuk saat ini.

"Saya gak apa-apa kok. Dari awal saya udah bertekad bakalan berjuang untuk kita. Saya itu laki-laki loh, kalau memilih pulang rasanya itu gak gentle buat saya."

DEAR MY BOSS (TRISTAN & ADELA) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang