PART 13
HALOO APA KABARR? BAIK KAN? SEMOGA BAIK YA HEHEHE
TYPO BERTEBARAN🙏🙏
♡♡♡
"Adela, kamu dipanggil sama pak Tristan, keruangannya"
Adela tercekat kaget mendengar asal suara tersebut. Talia, atasannya itu sudah berada tepat disampingnya. Bukannya ia kaget dengan sosok wanita itu. Tapi, kata-katanya itu. Tristan, Tristan lagi. Semenjak kejadian kemarin, nama pria tersebut terus berngiang-ngiang dikepalanya.
Permintaan maafnya, sikap lembutnya dan bahkan perilakunya itu yang bagi Adela terasa aneh. Hanya setelah ia merasa lega karena Keenan memaafkannya semalam, lalu setelah itu, pikirannya kembali muncul berbagai macam pertanyaan dibenaknya. Kenapa? Intinya hanya itu.
"Saya, Bu?" Tanya Adela.
"Iyaa, kamu Adela. Cepat kesana"
Adela mengangguk segera beranjak dari kursi kerjanya. Perlahan namun pasti ia mulai melangkah menuju ruangan diatas satu lantai dari ruangan karyawan biasa seperti dirinya berada. Tidak lupa ia mengikut sertakan handphone yang ia genggam bawah kemanapun ia pergi.
Pikirannya, sebelum ia masuk keruangan Tristan. Ia harus menetralkan pikiran dengan sesuatu didalam ponsel yang membuatnya senang. Setidaknya dapat membantu pikirannya yang kacau karena Tristan.
Selama perjalanan keatas, seperti yang ia pikir tadi, ponselnya ia otak-atik mencari gambar tangkapan layar diponselnya. Senyumnya mengambang. Bahkan pikirannya yang sedang kacau kembali lagi cerah seperti semula. Waktu pertemuannya dengan sang suami semakin dekat. Tapi sabar, bukan hari ini ketemunya apa lagi sebentar. Tetapi nanti, hari sabtu. Iya, fanmeet itu.
Tokk tokkk...
Tanpa sahutan, Adela langsung menekan tombol open pada pintu otomat dihadapannya. Terpampang nyata pria dengan setelan jas hitam dan seorang wanita---lagi. Adela menggeleng heran. Siapa lagi ini? Gak bisa gitu Dela liatnya si bapak sendiri aja dulu napa?
"Selamat siang, Pak. Bapak cari saya?"
"Selamat siang. Kamu duduk" Balas Tristan.
"Ehh?"
"Gak usah kaget. Duduk aja"
Mau tidak mau, Adela bergabung duduk di kursi tamu dengan Tristan dan perempuan yang tidak diketahuinya itu. Wanita itu tersenyum menatap Adela. Adela pun sama ia tersenyum semanis mungkin. Senyum adalah hal utama bagi Adela.
"Hai. Kamu Adela, yah?" Barulah Adela mendudukan dirinya disofa depan mereka ia dikagetkan dengan suara wanita didepannya. Wanita itu masih sama, tersenyum manis. Adela sedikit memindai wanita itu, umurnya kira-kira diatas 30 tahunan. Wah, ternyata pak Tristan suka juga ya sama yang umurnya lebih tua.
"Ehh, iya. Saya Adela" Adela mengerjap. Tau dari mana sih? Apa Dela seterkenal itu ya? Dela bukan selebgram loh apalagi artis.
Pandangan mata Adela beralih pada sosok pria yang katanya memanggilnya. Ia harus cepat-cepat menyelesaikan urusannya diruangan ini. Tidak mau berlama-lama. Yahh, takutnya kan ganggu orang lagi ehemm---pacaran gitu.
"Ada apa ya Bapak panggil saya kemari?" Tanya Adela to the point.
"Begini, team project cabang perusahaan di Surabaya dirombak. Kita masih perlu beberapa engineer yang harus ikut bergabung dalam team. Dan saya rasa kamu bisa bergabung" Tristan mengakhiri kata-katanya dengan meminum secangkir kopi dihadapannya. Namun pandangan matanya tidak beralih dari sosok Adela Jacinda. Seperti menunggu respon apa yang diberikan gadis itu. Hebat, kan dia menambahkan fresh graduated dalam project besar begini? Pasti ni anak seneng dong, pastinya. Tristan berbangga dalam hatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEAR MY BOSS (TRISTAN & ADELA) END
General Fiction[PROSES TERBIT] Bagi Adela, Tristan adalah orang yang ia buang jauh-jauh dari daftar suami idaman. Ganteng sih, iya. Bahkan sebelumnya Adela sempat memasukannya dalam daftar pria idaman. Tapi sekarang tidak lagi. Entah gossip dari mana, sampai ia me...