PART 19
HALLO SEMUA....
APA KABAR NIH? BAIK KAN?PASTI BAIK DONG HEHE.SEMANGATT TERUSS YA BUAT KALIAN. STAY SAFEEE🤗
UDAH LAMA GAK UPDATE NIH. BTW, MASIH ADA YG NUNGGU GAK SIH?😂😂
BULAN OKTOBER UDAH MULAI BULAN-BULAN SIBUKNYA AKU, MUNGKIN BAKALAN SAMPE 3 BULAN KEDEPAN. JADI BAKALAN SLOWUPDATE BANGET CERITA INI. TAPI BUKAN HIATUS YA HEHEMAKASIH BUAT YANG MASIH NUNGGU💙
♡♡♡
Tristan masih masam-masam akibat ulah Davika yang terus saja menempel kepadanya, dan juga melihat pemandangan yang tidak jauh didepannya saja, semakin menambah panas atmosfer diruangan tersebut---kedekatan Adela dan Reza.
Rheandra yang nampak sadar dengan ekspresi sepupunya itu segera memutar otak. Sepiring donat dimeja makan khusus pimpinan-pimpinan, disodorkan pada Tristan. Siapa tau dengan makan donat kesukaannya sepupunya itu bisa berubah mood. Yah, Rhea sangat tau, Tristan tidak menyukai wanita disampingnya. Jelas, Tristan kan punya perempuan yang disukainya sendiri.
"Tristan. Ini donat kesukaan kamu. Cobain gih" Tristan menengadah. Nampaklah Rheandra sudah siap dengan nampan penuh donat kacang kesukannya. Tapi kali ini selerah makannya tidak ada. Sehingga membuatnya malas. Padahal dia belum makan siang, tapi tidak lapar sama sekali. Tadinya sih lapar, tapi sudah kenyang dengan makan hati sejak tadi. Hati apaan sih ini? kok pahit. Baru kali ini sih gue cobain.
"Nanti, Mbak. Aku gak laper"
"Yakin nih gak mau?"
"Iyaa yakin, Mbak"
"Enak loh ini. Rugi kalo kamu gak coba"
Tristan mengernyit. Kakak sepupunya ini kenapa ngotot sekali? Tristan memandangnya heran. Menampilkan sosok Rheandra yang tersenyum. Senyum-senyum punya maksud. Hmmm, kenapa yah?
Tiba-tiba satu ide berlian muncul dikepalanya. Rheandra masih senyum-senyum sesekali kedua alisnya naik-turun. "Yah, kalau kamu gak mau. Bisa tuh kamu tawarin sama yang lain. Pegawai kamu misalnya. Lumayan kan bisa mendekatkan diri dengan KARYAWAN kamu. Hehe"
Memang tidak salah. Walaupun perempuan, sepupunya ini memiliki otak yang cemerlang sehingga tidak salah menyandang gelar sebagai CEO PT. Arga. Langsung saja ia merambat nampan berisi donat kacang tersebut dengan antusias. Sangking antusiasnya, tangan Davika yang semula melingkar dilengannya menjadi terhempas begitu saja. Karena tubuh perempuan itu yang kecil, mengakibatkan tubuhnya juga yang ikut oleng. Untungnya dia sedang duduk sehingga tidak terlalu segitu parahnya. Tapi tetap saja posisinya gak enak banget.
Dengan cepat nampan berisikan donat tersebut sudah berpindah tangan pada Tristan. "Sini, Mbak. Biar Tristan yang lanjutin" Tritan mengedipkan sebelah matanya. Membuat Rhea juga sama, mengedipkan sebelah matanya pada sepupu laki-lakinya itu.
"Wahh, Tristan tau aja kalau Davika suka makan donat. Apalagi donat kacang" Davika yang ternyata sudah bangkit dari posisi tadi yang memang tidak enak dilihat, akibat hempasan Tristan sampai membuat gadis itu ikut tersungkur disamping bangku yang didudukinya.
Baru saja Davika menjulurkan tangannya guna menggapai donat kacang yang dimaksud. Tristan sudah terlebih dulu pergi menjauh bersama nampan berisi donat ditangannya. Tidak lupa juga senyum di wajahnya. Davika hanya mengerucutkan bibirnya kesal.
Satu persatu karyawan yang dilewatinya ia tawarkan donat. Semua karyawan juga nampak kaget dengan hal itu. Pasalnya yang menawarkan langsung adalah direktur utama tempat mereka bekerja. Begitupun juga dengan karyawan dari perusahaan kerja sama. Mereka juga kaget dengan si pemeran utama dalam pembangunan dan penyatuan dua perusahaan baru tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEAR MY BOSS (TRISTAN & ADELA) END
Algemene fictie[PROSES TERBIT] Bagi Adela, Tristan adalah orang yang ia buang jauh-jauh dari daftar suami idaman. Ganteng sih, iya. Bahkan sebelumnya Adela sempat memasukannya dalam daftar pria idaman. Tapi sekarang tidak lagi. Entah gossip dari mana, sampai ia me...