PART 10
HAPPY READING. SEMOGA SUKAAA SAMA TRISTAN DAN ADELA❤❤
♡♡♡
Adela mengendap-ngendap. Sekarang sudah waktunya pulang kantor. Hal itu dilakukannya guna tidak berpapasan atau bertemu secara tidak sengaja dengan yang namanya Tristan Prasaja. Sejak kejadian seminggu lalu, memergoki si boss. Ia jadi takut-takut jika bertemu dengan Tristan.
Selain menghindari efek serangan jantung ia juga menjauhi kebohongan yang akan keluar dari mulutnya ketika berhadapan dengan Tristan. Ia juga ingin masuk surga. Tapi jika berbohong terus dan dikarenakan CEOnya itu. Pasti neraka adalah tempatnya. Emangnya pak Tristan mau gitu masuk neraka bareng Adela?
Sudah seminggu Adela pulang dengan cara seperti ini. Pulangnya selalu paling akhir dan tidak pergi ke cafeteria kantor pada jam makan siang. Ia lebih memilih bawa bekal dari rumah. Padahal makanan di cafeteria kantor sungguh menggiurkan. Sudah harganya murah enak-enak juga. Semua ini karena Tristan!!
Ketika dirasanya sudah aman. Akhirnya ia mulai melangkah keluar. Lorong-lorong kantor nampak sepi. Yah, iyalah ini udah mo hampir jam 5 kok. Mungkin sebentar lagi lampu-lampu diruangan akan dimatikan.
Adela berjalan menyusuri melewati ruangan Engineer ternyata disitu masih ada orang. Terdengar jelas bunyi keyboard komputer yang sementara diketik. Adela jadi penasaran siapa yang lembur. Ia mengintip sedikit demi sedikit. Ohh, ternyata dia....
Tidak sadar ia tersenyum mengintip dibalik bilik jendela. Pria yang baik hati dan tidak sombong. Handsome, hot and sexy. Jelas berbeda dengan Tristan. Uwuuuu…
Karena keasikan menghayal sehingga tidak sadar. Ternyata pria didalam sana tengah menatapnya dengan tatapan heran.
"Siapa itu?"
Mendengar itu Adela tercekat. Jantungnya rasanya mau copot dipergoki sedang mengintip cogan. Duhh, kayak maling aja deh.
"Kamuu, Adela kan yah? Yang kemarin?" Merasa di panggil, Ia segera menunjukan batang hidungnya dengan sempurna. Walaupun tidak masuk hanya sebatas pintu.
Adela tersenyum menyengir "Ehh, pak Reza yah? Hehe saya kirain siapa yang lagi lembur. Pak Reza rajin banget deh"
Lelaki itu tersenyum. "Ini sudah tugas dan tanggung jawab saya. Batas waktunya besok. Jadi harus dikerjakan secepatnya"
"Ohh, gitu ya pak"
"Kamu kenapa pulangnya jam segini?Bukannya jam pulang kantor sudah dari satu jam yang lalu yah?"
Adela meringis, ia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal "Itu, saya ketiduran"
Haha. Adela berbohong lagi. Fixx, ini semua karena pak Tristan dirinya jadi rajin berbohong karena hal-hal yang berbau dengan Tristan Prasaja. Mau ketemu apa gak, tetap aja pengaruh pak Tristan itu kuat banget.
"Lahh, kok ketiduran? Untung kamu bangun. Bisa-bisa kamu semalaman tidur di kantor loh"
"Iyaa sih pak. Un..ehem… Untungnya sih" Suara Adela tiba-tiba serak. Gara-gara kurang minum Karena lupa bawa tumbler dari rumah dan juga tidak ke cafeteria. Ia jadi kehausan. Yang salah siapa? Yah, Pak Tristanlah yang salah siapa lagi emangnya.
"Kayaknya kamu kurang sehat deh. Ato kamu lagi sakit?" tanya Reza khawatir.
Adela menggeleng, jelas sepenuhnya bukan. Iya sakit sih, sakit gara-gara Pak Tristan nihh. Untung bukan sakit hati karena Tristan yah? Adela sih ogahh..
KAMU SEDANG MEMBACA
DEAR MY BOSS (TRISTAN & ADELA) END
General Fiction[PROSES TERBIT] Bagi Adela, Tristan adalah orang yang ia buang jauh-jauh dari daftar suami idaman. Ganteng sih, iya. Bahkan sebelumnya Adela sempat memasukannya dalam daftar pria idaman. Tapi sekarang tidak lagi. Entah gossip dari mana, sampai ia me...