Air mata Vava membasahi pipinya. Hatinya kembali sakit mengingat apa yang terjadi,terlebih lagi soal Arka.
"Elang gak beneran sayang sama gue,dia cuma jadiin gue alat" lanjut Vava dengan lirih. Zidan mendekat ke Vava dan memeluk adiknya itu.
"Cerita semampu lu,jangan dipaksain. Keluarin semua rasa sakit lu,bagiin ke gue,gue siap Dek" Ucap Zidan penuh kehangatan.
Vava menceritakan semua hal pahit yang terjadi padanya. Perlahan tapi sangat rinci. Mulai dari sikap Elang yang tiba-tiba jarang ada kabar hingga akhirnya ia dan Elang berpisah,dan soal perasaan yang khawatir terhadap Arka.
Zidan tersenyum kecut dengan apa yang dialami adiknya.
"Kau harus bisa, bisa berlapang dada"
"Kau harus bisa, bisa ambil hikmahnya"
"Karena semua, semua 'tak lagi sama"
"Walau kau tahu dia pun merasakannya"
Zidan bernyanyi dengan begitu menghayati tiap liriknya. Vava menatap Abangnya,lantas melanjutkan.
Di jalan yang setapak kecil ini
Seperti 'ku mendengar kau bernyanyi
Kau tahu, kau tahu, rasaku juga rasamuKau harus bisa, bisa berlapang dada
Kau harus bisa, bisa ambil hikmahnya
Karena semua, semua 'tak lagi sama
Walau kau tahu dia pun merasakannyaKemana ini akan membawaku?
Aku takkan pernah tahuKau harus bisa, bisa berlapang dada
Kau harus bisa, bisa ambil hikmahnya
Karena semua, semua 'tak lagi sama
Walau kau tahu dia pun merasakannya.Perlahan mata Vava terpejam. Zidan masih memeluk Vava,Ia mengelus surai Vava dengan lembut.
"Lu kuat Dek,gue yakin"
Zidan membaringkan Vava. Lantas ia pergi kekamarnya sendiri untuk beristirahat.
🐷
Jordan Perlahan meninggalkan pemakaman.Raut wajahnya begitu menampakan kesedihan,tak bisa dipungkiri lagi bahwa Ia begitu kehilangan. Sekarang tinggalah ia sendiri bersama Arka.
"Gak ada yang abadi disini" Ujar Azka,perlahan Azka mendekat ke tempat Jordan duduk,lantas Azka duduk disebelahnya.
"Gua turut berduka atas apa yang menimpa keluarga lu Jor" Jordan hanya tersenyum tipis menanggapinya.
____
"
Gue juga ikut sedih dengernya" Ujar Kavita setelah mendengar cerita tentang apa yang dialami sahabatnya,Vava.
"Gue yakin,lu sama yang lainnya bisa hibur Vava. Gue gak mau dia ngrasa dibawah " Balas Zidan setelah menghabiskan jusnya.
"Gue paham,gue juga gak mau dia sedih kek gitu"
"Gimana kalau gue ajak dia liburan?" Usul Kavita kemudian.
"Gue ga yakin kalau dia bakal mau"
"Tapi gak ada salahnya kalau dicoba dulu kan?" Kavita yakin dengan pemikirannya.
"Gue persilahkan,dan bakal gue bantu bujuk dia" Zidan mengacak-acak rambut Kavita sambil tersenyum.
🐷
I
sna menatap ruangan Arka dirawat. Ia hanya bisa diam tanpa melakukan apapun.

KAMU SEDANG MEMBACA
ARKA & VAVA
Fiksi RemajaArka Aldivero Orlando,ketua geng motor terbesar. Dibalik sikapnya yang terlihat dingin dan kejam, sebenarnya ia orang yang baik dan perhatian pada orang disekitarnya. Vava Gabriella Mahendra,berbanding terbalik dengan Arka. Sikapnya yang terlihat pe...