☠️

3.5K 157 2
                                    

"Menurut gue sih lu mulai suka sama kak Arka deh" Ucap Kavita sambil memakan cemilannya. Vava mengangguk pelan.

"Tapi gue gak yakin kalau dia suka sama gue"

"Gak yakin gimana? Dari sikap awal dia deketin lu udah manis kok,kek orang PDKT gitu" kavita pun Tertawa renyah.

"Mending jalanin aja dulu,siapa tau dia serius sama lu"lanjutnya.

"Serius? Mau nikahin gue gitu?" Vava memasukan cemilan kedalam mulutnya.

"Kalau mau nikah langsung juga gapapa"

"Gak deh,masih bocah gue"
Diam sesaat,Kavita tak menjawab ucapan Vava dan masih sibuk memakan cemilannya.

"Va?"

"Hmmm?" Vava menatap Kavita.

"Lu masih kayak dulu nggak si?" Tanyanya perlahan,ia takut akan mendapat amarah dari sahabatnya itu. Vava diam,berfikir sejenak untuk menjawabnya. Lalu bibirnya menampilkan senyum tipis dan mengangguk pelan. Kavita menghembuskan nafasnya pelan.

"Gue bakal selalu ada dipihak lu,Gue selalu dukung semua keputusan elu. Kalau butuh apa-apa gue selalu siap" ucap Kavita serius. Vava menatap Kavita lembut,tersenyum lebar.

"Makasih. Gue rasa gue bisa sendiri jalanin hidup gue ini. Ini pilihan gue,dan gue harus bisa jalanin"

"Kalau gue ikut gimana?"

"Maksut lu?" Vava mengerutkan dahinya.

"Gue ikut ke jalan yang lu pilih. Gue rasa gak ada salahnya,malah bisa buat pelajaran ke gue tentang kerasnya kehidupan" ucap Kavita mantap dan serius.

"Lu yakin? Lu bisa berurusan sama darah segar yang mengalir,bahkan denger teriakan orang minta tolong"

Kavita mengangguk mantap. Ia serius dengen keputusannya ini. Melihat keseriusan di diri Kavita, Vava hanya bisa menghembuskan nafasnya pelan lalu tersenyum. Vava sekilas melihat jam di kamarnya.

"Kita keluar bentar" Vava berdiri lalu mengambil hoodie dilemarinya.

Kavita mengikuti Vava dari belakang.

"Lu gak takut kalau kakak lu tau?" Tanya Kavita saat mereka sudah berada di dalam mobil.

"Masih ada 2 jam lagi sebelum abang gue pulang" jawabnya. Kavita hanya mengangguk.

Mobil Vava memasuki halaman rumah yang begitu luas. Disana ada banyak motor sport berwarna hitam dan stiker tengkorak di bagian depan.

Tatapan Kavita kosong. Vava menyadari hal itu,ia memegang bahu Kavita.

"Lu ama gue,jadi elu aman" Ucap Vava. Kavita mengangguk lalu mereka berjalan keluar mobil.

"Duhh neng geliss,tumben kesini kagaak ngabarin" ucap salah satu cowok disana yang tangan kanannya memegang se gelas wine. Vava tersenyum tipis.

"Ini siapa Va? Cantik juga" Ucap seseorang yang sedari duduk sambil merokok.

"Anggota baru" jawabnya datar.

Cowok-cowok itu saling menatap.
Vava menyenggol lengan Kavita.

"Gue Kavita" ucap Kavita.

"Cantik juga namanya,kenalin juga gue Haidar G T G" Ucap cowok yang tadi memegang wine lalu tersenyum lebar ke Kavita.

"Gausah gitu juga senyum lu,jijik gue liatnya" Ketus Vava.

"Sirik bilang,gue dari dulu emang kalau senyum tu manis,gak ada pait-paitnya"

"Astagaa sejak kapan setan bisa senyum manis" ucap Vava yang membuat teman-temannya tertawa. Sedangkan Kavita hanya tersenyum.

"Lu gausah kenalan sama mereka,kalau mau tau tinggal baca tulisan di baju mereka" ucap Vava pada Kavita. Kavita mengangguk. Memang benar kaos yang mereka pakai terdapat nama mereka.

ARKA & VAVATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang