10✨

3.8K 162 2
                                    

"Kantin yuk" ajak Dania pada teman-temannya yang masih duduk di kursinya,padahal bel istirahat sudah berbunyi 5 menit yang lalu.

"Hayuk,laper gue belum sarapan" balas Dania.

Kavita dan Vava saling pandang,akhirnya berdiri dari tempat duduknya.

"Yuk" ucap Kavita.

Mereka berlima berjalan ke kantin. Mencari tempat duduk yang kosong. Namun tak ada,bahkan tempat yang biasa mereka tempati sudah ditempati siswa lain.

"Gara-gara gak langsung kesini jadi ga dapet tempat kan" kesal Isna.

"Lu juga ngapain tadi ga langsung kesini?" Ketus Kavita.

"Nungguin elu pada lah,gue tu setia kawan ya"

"Cari tempat duduk dek?" Ucap Priya yang tiba-tiba berada didepan mereka.

"Iya kak,tapi ga ada yang kosong. Yaudah kita mau balek...."

"Bareng gue aja yuk" potong Priya.

Isna dan Dania berbinar mendengarnya,sontak mereka mengangguk dengan semangat. Priya tersenyum kecil lalu kembali ke tempat duduknya.

Isna dan Dania menarik tangan teman-temannya mengikuti priya.

"Gausah lah nyett,ntar apa kata anak-anak lain" kesal Vava.

"Gapapa kalik,jarang-jarang lho mereka ngajak anak cewek kek kita ini" balas Isna.

"Kalian sendiri aja,gue ogah." Vava melepaskan tangan Isna yang tadi menggandengnya.

Ia berbalik hendak kembali ke kelas,namun ia menabrak seseorang. Beruntung ,ora itu melingkarkan tangannya dipinggang Vava hingga ia tak jatuh ke lantai.

Vava mendongak menatap siapa yang ia tabrak,matanya membulat melihat wajah datar itu.

"Kak Arka,Maaf ga sengaja kak" vava melepaskan tangan Arka yang melingkar pada pinggangnya,namun Arka tak membiarkan hal itu.

Arka masih menatap wajah Vava dengan datar dengan posisi tubuh yang sudah dekat.

Banyak pasang mata yang menatap mereka. Bahkan ada beberapa siswa yang berbisik-bisik. Vava tak suka akan hal itu,ia menatap Arka dengan tatapan memelas.

"Mau kemana?" Tanya Arka.

"Kelas"

"Ga laper?"

Vava menggeleng dengan cepat.

"Ga mungkin kalau ga laper deh kak. Tadi aja waktu mau ke kantin perutnya udah bunyi minta diisi" Ucap Dania yang terkekeh.

Vava menoleh ke Dania,menatapnya tajam.

Arka melepas tangannya yang melingkar di pinggang Vava,lalu menarik pergelangan tangan gadis itu ke meja dimana sudah ada teman-temannya.

Saat ini mereka sedang menunggu makanan yang dipesan Velix dan Dania.

"Ka udah berapa anak yang daftar jadi pengurus osis?" Tanya Ares.

"50-an lah"

"Banyak juga tuh,daripada angkatan kita"

"Kalian ga mau ikut daftar?" Tanya Priya.

"Cuma gue yang daftar,yang lain mana mana" Ucap Isna sambil melirik teman-temannya.

"Makanan datang" Velix setengah teriak sambil membawa nampan berisi makanan mereka,yang dibelakangnya ada Dania membawa minumannya.

"Bahas apaan nih? Gue kayaknya ketinggalan deh" ucap Velix saat sudah duduk dibangkunya.

ARKA & VAVATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang