Pilihan🌜

2.7K 157 11
                                    

Hppy Reading♡

Arka merebahkan tubuhnya ke kasur king size miliknya. Dirasakan detak jantungnya. Matanya perlahan memejam membawanya kealam lain.

Sebuah tangan mengusap rambut Arka dengan pelan,dapat diyakini usapan itu penuh dengan kasih sayang.

Arka kembali membuka matanya,disuguhkan wajah cantik bersih dengan senyum yang mengembang,Vina.

"Tidur lagi aja,aku cuma pengin nglihat wajahmu dengan tenang" Ujar Vina tak lepas dari senyuman.

Arka kembali menutup matanya sebentar,lalu membuka matanya dan langsung memeluk Vina,sontak Vina terkejut.

"Ada apa?" Tanya Vina. Arka tidak membalas,namun ia tetap memeluk Vina.

Hanya beberapa menit Arka memeluk Vina,hingga akhirnya Arka melepaskan pelukannya.

"Aku mau istirahat,kamu bisa keluarkan?" Ucap Arka.

"Iya,istirahat yang cukup ya" Vina tersenyum tulus lalu pergi dari kamar Arka.

"Oh iya,kalau kamu udah bangun aku pengen kita bicara berdua" Ujar Vina lantas menutup pintu kamar Arka.

Arka masih diam ditempat,pikirannya kembali berfikir keras. Oh ayolah,bagaimana sekarang?

"Gue sayang sama Vava,gue gak mau kehilangan dia,tapi lu? Lu cinta pertama gue,tapi perasaan gue ke elu sekarang beda,jauh berbeda dari dulu. Bahkan disaat gue meluk elu,hati gue biasa aja,gak ada perasaan senang sedikitpun. Vin,kenapa lu harus kembali disaat gue sayang sama orang lain" Ucap Arka pada dirinya sendiri.

Arka kembali merebahkan tubuhnya dikasur dan menatap langit-langit kamar,ia terus berfikir,siapa kelak yang akan dia pertahankan.

🌜

"Gini ya bang,gue gak tau harus gimana,gue bener-bener gak tau!" Ujar Vava menatap keluar jendela,tepat dibelakangnya berdiri Zidan.

"Gini deh gini,kalau lu belum tau apa kelanjutan hubungan lu,mending lu putusin dia,udah sampai disini aja. Dan lu bisa cari cowok lain yang lebih dari Arka. Gimana? Oke kan?" Saran Zidan.

"Gue terlanjur sayang sama dia" ucap Vava dengan pelan.

"Apa tadi? Lu terlanjur sayang?" Zidan mendekat ke arah Vava.

"Nggak,nggak bolehkan? Gue tau emang nggak boleh" Ucap Vava dengan gugup.

"Putusin dia,lupain. Gue minta maaf karna pernah nyuruh lu buat sama Arka,dan sekarang gue juga yang nyuruh lu buat ngejauh dari dia,gue tau gue abang yang gak pantas buat lu. Maaf dek,gue gak tau kalau bakal kek gini,gue cuma pengen yang terbaik buat lu,gue sayang lu dek" Ucap Zidan dengan nada bersalah,Zidan menunduk.

Vava menatap abangnya itu dengan kasihan,lantas ia memeluk abangnya dan menangis di bahu abangnya.

"Gimana pun lu tetep abang gue,lu yang terbaik buat gue,gue juga sayang sama lu bang" mendengar ucapan Vava Zidan membalas pelukan Vava dengan erat,Zidan menahan air matanya yang menumpuk dipelupuk mata,ia tak mungkin menangis didepan adiknya,mungkin suatu saat nanti Vava akan mengejeknya karna hal ini.

🌜

Dua insan sedang duduk berdamping di atas rerumputan taman belakang rumah Arka, Vina dan Arka.

"Ka?" Vina membuka suara setelah tertawa ringan karna candaan yang ada.

"Hmm?" Arka berdehem tanpa menoleh ke Vina.

"Kita masih pacaran kan?" Ucap Vina dengan jelas. Arka membelalakan matanya terkejut,pacaran?. Arka menoleh ke arah Vina,hingga manik mata keduanya bertemu.

"Kita belum pernah putus kan?" Lanjut Vina.

"Vin..."

"Aku masih sayang sama kamu Ka,aku gak mau kehilangan kamu" potong Vina dengan cepat.

"Tapi Vin,aku..."

"Kamu udah punya pacar lagi kan? Kamu bisa putusin dia,dan kembali ke aku" Potong Vina lagi.

"Aku mohon,aku gak mau kita udahan,Ka" Vina mulai terisak.

"Vin,aku minta maaf" Arka memegang kedua bahu Vina,mencoba menenangkannya.

"Ka,aku mohon" Ucap Vina dengan lirih.

"Gak seharusnya kamu ngemis kek gini Vin,gak seharusnya" Ujar Arka.

"Aku gak bakal ngemis kek gini kalau kamu mau ninggalin pacar baru kamu,dan nglanjutin hubungan kita"

Arka memejamkan matanya,Orang yang dulu begitu ia sayangi mengemis cintanya untuk kembali. Ia menyayangi Vava,namun disisi lain ia juga merasa kasihan dengan Vina. Dunia begitu menyulitkannya.

'Va,maafin gue'

🌜

"Ka" "Va" Ucap mereka bersamaan.

"Lu duluan" Ucap Vava dengan cepat. Arka tersenyum simpul dengan kecanggungan diantara mereka.

"Maaf,gue minta maaf karna selama ini gue belum bisa jadi yang terbaik buat lu,gue ngrasa kalau gue gak pantes buat lu. Gue belum bisa bahagian lu. Dan sekarang lu berhak milih jalan hidup lu sendiri,gue gak akan ganggu lu,gue bakal ada buat lu sebagai temen lu bukan sebagai kekasih lu lagi" Ujar Arka dengan jelas dan kehangatan.

"Iya,terima kasih. Ini keputusan terbaik lu kak,gue tau gue cuma benalu,gue orang ketiga diantara kalian,gue Minta maaf. Permisi" Balas Vava dengan singkat lantas pergi meninggalkan Arka sendirian di taman. Arka menatap kepergian Vava dengan iba,bukan ini yang dia inginkan,dia ingin Vava menjadi temannya,sehingga Vava tetap akan ada disisinya.

———
Vote & masukannya kak♡

ARKA & VAVATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang