Vava berjalan keluar kamarnya dengan santai,senyumnya sedari tadi tak pernah pudar."Nggak nunggu lama kan kak?" Tanya nya saat sudah berada didepan rumah.
"Enggak,yaudah yuk" Vava segera naik ke mobil Arka
Arka sudah memberitahunya kalau hari ini ia akan mengajak Vava ke acara dinner keluarganya.
Vava memandang keluar jendela mobil,jantungnya sedari tadi terus berdebar,padahal ia bukan siapa-siapanya Arka,namun Arka mengajaknya untuk acara makan keluarga besar. Sungguh hal yang tak pernah ia bayangkan.
"Santai aja" Ucap Arka yang masih fokus mengendarai mobil.
"Iya kak"
"Gausah takut,keluarga gue ga bakal gigit lu"
"Iya tau"
Arka melirik Vava sebentar lalu kembali fokus kedepan.
Vava menatap Rumah besar itu dengan penuh kekaguman,rumah berlantai 2 itu sungguh megah. Rumah Bernuansa eropa klasik yang dominan warna netral. Dipinggir rumah itu terpakir mobil-mobil mewah,dan terdapat taman dengan lampu berwarna warni,Indah.
Vava hanya tersenyum tipis,Arka menggandeng tangan Vava dan Vava hanya menurut.
"Rumah siapa kak?" Tanya Vava dengan kehati-hatian.
"Rumah Kakek Nenek gue" balas Arka.
"Beneran gapapa kak?" Tanya Vava lagi .Arka memberhentikan langkahnya lalu menatap Vava.
"Lu ga yakin?" Vava menggeleng dengan cepat.
"Lu disini sebagai pendamping gue,bukan adek kelas gue,dan jangan panggil gue Kak,tapi Arka"
"Arka,okee"
"Ikut gue bentar" Arka menarik tangan Vava ke taman samping rumah.
"Tutup mata lu" Perintah Arka dan Vava hanya menurut.
"Jangan dibuka sebelum gue suruh"
"Iya iya,tapi lu ga macem-macem kan"
"Kagak"
Arka menggandeng tangan Vava masuk kedalam taman lebih dalam,melewati bunga bunga yang berjejer dipinggir jalan setapak.
"Ka ini kemana si"
"Bentar udah mau nyampe"
"Masih ditaman kan?" Vava memastikan.
"Iya masih,sekarang boleh lu buka"
Vava membuka matanya perlahan.
"I-ini bagus banget ka" Arka tersenyum saat Vava tersenyum bahagia melihat tempatnya.
Mereka berada disebuah jembatan kecil,Didepan mereka terdapat kolam dengan sepasang angsa,dihiasi lampu taman dan kunang-kunang,bunga berwarna warni disekeliling kolam dan bau wangi dari bunga-bunga itu menambah kesan tersendiri.
Arka memegang pundak Vava untuk menghadapnya,lalu ia memegang tangan Vava.
"Be my mine" Ucap Arka serius,matanya menatap mata Vava dengan lekat,Vava diam tak berkutik,lalu ujung bibirnya perlahan terangkat. Vava mengangguk dihiasi senyuman dibibirnya.
Arka menarik Vava kedalam pelukannya.
"Makasih" Vava mengangguk pelan.
Arka mencium pucuk kepala Vava dengan penuh kasih sayang."Yaudah yuk masuk" Arka melepas pelukannya lalu menggandeng tangan
Vava untuk kembali."Ntar kalau ditanya lu pacar gue,bukan temen gue lagi" bisik Arka pada Vava,Vava hanya mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARKA & VAVA
Teen FictionArka Aldivero Orlando,ketua geng motor terbesar. Dibalik sikapnya yang terlihat dingin dan kejam, sebenarnya ia orang yang baik dan perhatian pada orang disekitarnya. Vava Gabriella Mahendra,berbanding terbalik dengan Arka. Sikapnya yang terlihat pe...