Vava membuka matanya perlahan,menyesuaikan cahaya yang masuk ke matanya.
Ini bukan kamar gue.
Vava bangun dari tidurnya. Ia sadar bahwa kemarin ia menginap di Markas Cader. Vava mengambil tisu basah ditasnya untuk membersihkan mukanya dari segala kotoran saat tidur . Ya karena ia ga tau letak kamar mandinya,secara kan ini bukan kamar pribadi jadi kamar mandinya ga didalam kamar.
Vava mengecek ponselnya,udah jam 5. Dan beberapa notif dari kakaknya.
ZidanMahendra
(Kemarin)
Lu dimana dek? Kok ga ada dirumah
Dek
Oii babii!
Jangan pulang malem-malem besok masih sekolah
30 missed call.
(Hari ini)
Maaf kak gue kemarin ga pamitan ama lu,
Gue ga masuk sekolah dulu deh, tolong ijinin ke guru gue dong,biar ga dikira bolos
Masak cewek cantik kaya gue bolos,ga baik lah hehe.
Kemana lu? Tumben pagi gini udah bangun
Lah gue kiro lu masih ngebo kak hehe maaf
Malah nanya balik lu
Yee maaf,ijinan yaa kak, sayang dehh♡
Ogah amat
Lu kemana? Pulang!
Iyaa iya aelah gitu amat dah
Jgn lupa gue ijinin dlu kak
y njeng.
:(
Read.
Vava menaruh ponselnya ke dalam tasnya,ia keluar dari kamar itu,sepi.
Apa semuanya pulang ya? Terus gue ditinggal disini sendirian? Ga mungkin deh,masak Azka tega ama gue.
Vava berjalan menuruni tangga,matanya terbelalak saat melihat seorang cewek sedang berjongkok mengelus wajah Azka dengan begitu lembut dengan senyum dibibirnya. Sedangkan Azka masih terlelap dalam tidurnya.
Hatinya sakit,melihat hal itu. Ia menahan agar air matanya tak terbuang begitu saja,ia butuh penjelasan.
Cewek itu menoleh ke arah Vava,ia berdiri dan berjalan ke arah Vava.Cewek itu menjulurkan tangannya.
"Kenalin gue Alin,ceweknya Arzka"
Ceweknya Azka? Maksudnya apan?
"Vava" Vava menerima tangan cewek itu.
"Vava? Mantannya Azka kan?"
Mantan? Gue belum putus!
Vava diam,hatinya sudah terlalu sakit.
Cewek itu mengibaskan tangannya didepan wajah Vava.
"Heii lu gapapa kan?"
"E-eh gapapa,maaf gue belum sepenuhnya sadar dari tidur gue" Alin hanya tersenyum.
"Oke gue paham,gue tinggal dulu ya,mau siapin sarapan buat mereka" Vava mengangguk,Alin mengambil Plastik di atas meja dan berjalan ke belakang.
Diksa membuka matanya,terlihat jelas Vava. Ia duduk.
"Va? Udah bangun lu"vava terkejut,ia mengangguk.
Azka dan Bagas pun ikut terbangun. Azka menatap Vava,terukir senyum dibibirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARKA & VAVA
Teen FictionArka Aldivero Orlando,ketua geng motor terbesar. Dibalik sikapnya yang terlihat dingin dan kejam, sebenarnya ia orang yang baik dan perhatian pada orang disekitarnya. Vava Gabriella Mahendra,berbanding terbalik dengan Arka. Sikapnya yang terlihat pe...
