Seminggu sudah sejak hubungan antara Vava dan Arka berakhir.Arka yang berusaha menjalin pertemanan dengan Vava harus berjuang lebih keras,karna Vava yang enggan menyapa bahkan berbicara sekata pun dengannya.
"Hai" Arka menyapa Vava dengan lembut dihiasi senyum manis diwajahnya. Tanpa menggubris Arka,Vava terus melangkahkan kakinya meninggalkan kantin diikuti teman-temannya.
"Udah gausah dikejar mulu tong,namanya aja mantan,ngapain lu kejar terus hah?" Ujar Ares.
"Seenggaknya gue temen dia. Kalian duluan ,gue ada urusan bentar" Arka berlari meninggalkan temannya dan menyusul Vava yang mulai menjauh.
"Dan,lu kagak kasihan ama temen lu? Kasih solusi atau bantuin gitu" Ucap Velix pada Zidan.
"Bantuin gimana?" Zidan melangkahkan kakinya meninggalkan kantin,teman-temannyapun ikut disampingnya.
"Bantuin ngomong ke adek lu,biar mau temenan ama mantan"
"Untungnya buat gue apa?"
"Bantuin sahabat bro!" Velix berbicara cukup keras,alhasil membuat yang lainnya kesal.
"Ogah,gue gak ikut campur" Ucap Zidan seenaknya.
"Serah lu deh" Kesal Velix.
_______
"Va,gue mau ngomong bentar" Arka menarik tangan Vava agar menghadap ke arahnya.
Vava menatap Arka tanpa ekspresi.
"Kalian duluan,gue mau ngomong bentar ama Vava" Ucap Arka pada teman Vava,Vava mengangguk pelan mengiyakan,lantas Kavita dan yang lainpun pergi.
"Lu kenapa hah?" ujar Arka.
"Apa?"
"Va,lu sekarang beda jauh,baru juga seminggu,lu udah berubah"
"Kak,gue mohon lu jauh-jauh dari hidup gue. Bukan masalah dewasa enggaknya,tapi karna gue gak mau lu bersikap manis ke gue" Ketus Vava.
"Va,gue gak bisa kalau lu kek gini,pliss"
"Kita cuma sebatas teman,atau bahkan lebih baik kita sebatas adek dan kakak kelas"
"Gue gatau gimana jalan pikir lu,yang pasti lu nggak kayak Vava yang gue kenal"
"Terserah lu kata. Permisi" Vava pergi meninggalkan Arka,Arka hanya diam mematung melihat kepergian Vava.
"Va.." lirih Arka.
Salah pilih? Mungkin itu yang sekarang Arka pikirkan,memilih kembali menjalin hubungan dengan Vina dan meninggalkan Vava.
🧚
"Sakit gblg!" Kesal Elang pada Vava.
"Makanya kalau ga bisa masak gak usah sok-sok'an!" Ketus Vava yang masih fokus mengobati luka ditangan Elang karna teriris pisau.
"Suka-suka ane"
"Dibilangin ngeyel amat lu" Vava menekan luka pada tangan Elang,alhasil membuat Elang meringis kesakitan.
"Udah" Vava membereskan kotak P3K nya dan mengembalikkan ketempat.
"Udah pesen makan?" Tanya Elang,Vava mengangguk mengiyakan.
"Banyak kan?"
"Iyalah,buat yang lain juga,ya kalik cuma buat lu" ujar Vava.

KAMU SEDANG MEMBACA
ARKA & VAVA
Fiksi RemajaArka Aldivero Orlando,ketua geng motor terbesar. Dibalik sikapnya yang terlihat dingin dan kejam, sebenarnya ia orang yang baik dan perhatian pada orang disekitarnya. Vava Gabriella Mahendra,berbanding terbalik dengan Arka. Sikapnya yang terlihat pe...